Berita Tanahlaut

Siring Pesisir Muara Asamasam Tanahlaut Kian Ambles, Puluhan Rumah Rawan Hantaman Ombak

Siring pesisir di Desa Muara Asamasam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), kian ambles.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
Rumah warga Desa Muara Asamasam ini sanvat rawan terhantam ombak besar. Dulu, posisi rumah ini masih di daratan atau pesisir pantai. 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Siring pesisir di Desa Muara Asamasam, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), kian ambles.

Bahkan sebagian material siring berupa gorong-gorong padat tersebut terlempar dari posisi tumpukannya semula. Ada juga yang miring dan retak.

Kondisi itu membuat fungsi siring tersebut tak maksimal lagi.

Apalagi pada musim gelombang besar saat ini yang kadang disertai tiupan angin yang lumayan kencang.

Pantauan banjarmasinpost.co.id, Minggu (20/12/2020), ombak besar terus menerus menghunjam siring yang membentang di wilayah RT 2 hingga 5 tersebut.

Baca juga: Maia Estianty Kulik Jawaban Bunga Citra Lestari Soal Menikah, BCL Ibunda Noah : Sampai Sekarang?

Baca juga: TERUNGKAP Fungsi Bungker di Rumah Profesor Murid Dokter Azhari Tokoh JI, Bisa Rakit Bom Otomatis

Baca juga: Reaksi Amanda Manopo dan Billy Syahputra Imbas Komentar Jahat, Nama Aldebaran Ikatan Cinta Disebut

Gulungan ombak besar melampaui ketingian siring dan menghantam dinding rumah sejumlah nelayan yang posisi rumahnya berdekatan dengan siring tersebut.

"Ada sekitar 50 rumah warga yang rawan atau terancam rusak kena ombak besar," sebut Kepala Desa Muara Asamasam H Zainuddin.

Ia menyebutkan setidaknya telah teecatat 15 unit rumah waeganya yang mengalami kerusakan berat akibat hantaman gelombang besar pada Kamis malam lalu.

Di antaranya rumah Alex di RT 2 yang menyebabkan dinding permanen (beton) retak memanjang sepanjang bentang nangunan dan rawan roboh.

Lalu rumah Agus/Tiwiyana di RT 5 yang roboh separo (dapur) dan hanya menyisakan bagian tengah dan depan.

Zainuddin mengatakan gelombang besar mulai terjadi sejak sekitar sepekan lalu.

Diperkirakan masih berlanjut hingga beberapa hari ke depan.

Gelombang besar mulai terjadi sekitar pukul 18.00 Wita dan puncaknya sekitar pukul 21.00 Wita.
Beberapa rumah yang berada di area siring embles paling rawan terpapar gelombang ganas tersebut.

Pihaknya berharap pemerintah segera memperbaiki siring tersebut.

"Kami di sini cukup dibantu perbaikan siring laut saja sudah sangat senang karena memang sangat dibutuhkan untuk melindungi warga yang rumahnya berada di pesisir," tandas Zainuddin.

Dikatakannya, sekitar 500 meter bentang pesisir di desanya yang sangat perlu dibenahi lagi siringnya.
Pasalnya siring yang ada saat ini banyak yang telah ambles dan mengalami kerusakan.

"Alhamdulillah kabarnya sudab ada anggaran perbaikannya, tapi masih lama pada anggaran 2021, mungkin pelakasanaannya April mendatang. Sementara saat ini kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan," ucap Zainuddin.

Kerisauan memang kian menghantui warga Muara Asamasam yang rumanya berada di pesisir laut setempat.

Di antaranya seperti kegelisahan yang diungkapkan Syahrudin, warga RT 3.

"Siring di belakang rumah saya embles, gelombang langsung menghantam dinding belakang rumah saya," sebutnya.

Karena itu dirinya sangat mendambakan perbaikan siring setempat agar rumah-rumah warga yang berada di pesisir terhindar dari terjangan gelombang.

"Bulan lalu bagian dapur rumah saya sudah roboh. Saya sangat risau kalau-kalau bagian tengah runah saya roboh lagi kena ombak," ucap Syahrudin.

(banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved