Penanganan Covid 19
Akhirnya BPOM Keluarkan Sertifikat Lot Release Untuk 1,2 Juta Vaksin Corona Buatan Sinovac
BPOM menerbitkan sertifikat Lot Release terhadap 1,2 juta vaksin CoronaVac yang datang pada 6 Desember 2020.
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akhirnya mengeluarkan setifikat untuk vaksin Virus Corona yang ada di Indonesia.
BPOM menerbitkan sertifikat Lot Release terhadap 1,2 juta vaksin CoronaVac yang datang pada 6 Desember 2020.
Menurut Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito sertifikat Lot release merupakan persyaratan dari World Health Organization (WHO).
"Lot release untuk proses evaluasi yang dilakukan Otoritas Obat setiap negara terhadap hasil uji dan/atau review dokumen mutu lot/batch suatu produk vaksin untuk menjamin mutu setiap lot/batch vaksin tersebut," jelas Penny.
Baca juga: Alasan Kenapa Jokowi Pertama Disuntik Vaksin Covid-19, Menkes Sebut Soal Kepercayaan Masyarakat
Baca juga: UPDATE Corona Indonesia 5 Januari 2021: Pasien Positif Tambah Jadi 779.548, Sembuh 645.746 Orang
Baca juga: ANEH! Butiran Emas Tiba-tiba Bermunculan di Sungai Aceh, Warga Menambang Dapat Rp 1 Juta Sehari
Penny mengatakan, pengujian dalam rangka Lot Release ini dilakukan di Laboratorium Pusat Pengembangan Pengujian Obat dan Makanan Nasional.
“Badan POM telah menerbitkan sertifikat Lot Release terhadap 1,2 juta vaksin CoronaVac yang datang pada tanggal 6 Desember 2020,” jelas dia dalam keterangan tertulis di situs BPOM, Selasa (5/1/2021).
BPOM memastikan terus mengawal keamanan dan mutu vaksin Covid-19 baik sebelum dan sesudah vaksin beredar.
Penny mengatakan, sejak kedatangan vaksin di Indonesia pada 6 Desember 2020 (tahap I) dan 31 Desember 2020 (tahap II), Badan POM melakukan sampling dan pengujian vaksin.
Pada proses penerimaan vaksin di bandara, Badan POM juga melakukan pengecekan kesesuaian dokumen serta kesesuaian suhu tempat penyimpanan vaksin CoronaVac di dalam Envirotainer.
Lebih lanjut, Penny menjelaskan BPOM telah melakukan evaluasi terhadap data hasil uji pre-klinik dan uji klinik fase 1 dan fase 2 untuk menilai keamanan dan respon imun yang dihasilkan dari penggunaan vaksin.
Saat ini, Badan POM masih menunggu penyelesaian analisis data uji klinik fase 3 untuk mengonfirmasi khasiat/efikasi vaksin CoronaVac.
"Data-data tersebut diperlukan dalam rangka penerbitan Persetujuan Penggunaan Darurat/Emergency Use Authorization (EUA)," ujar dia.
Untuk menjamin mutu vaksin, ujar Penny, BPOM telah melakukan evaluasi terhadap data mutu vaksin, yang mencakup pengawasan mulai dari bahan baku, proses pembuatan hingga produk jadi vaksin sesuai dengan standar penilaian mutu vaksin yang berlaku secara internasional.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/pekerja-dengan-penjagaan-petugas-kepolisian-melakukan-bongkar-muat-vaksin-covid-19.jpg)