Pesawat Sriwijaya Air Lost Contact

Titiknya Sudah Diketahui, Black Box Sriwijaya Air SJ 182 Belum Juga Ditemukan, Ada Apa?

Penyelam TNI AL yang tergabung dalam regu KRI Rigel 933 terus mencari keberadaan black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu

Editor: Didik Triomarsidi
Tangkap layar YouTube Kompas TV
Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono mengatakan, pasukan penyelam masih melakukan pencarian black box atau kotak hitam pesawat Sriwijaya Air SJ 182. 

Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Tim gabungan yang terdiri TNI AL, Basarnas, Tim SAR dan relawan terus melakukan pencarian bangkai pesawat dan penumpang Sriwijaya Air SJ 182.

Bahkan hingga hari ke tiga, Selasa (12/1/2021) sore upaya tim pencari sudah menemukan banyak serpihan pesawat dan potongan tubuh manusia.

Namun, upaya untuk menemukan Black Box balum juga membuahkan hasil, padahal sebelumnya titik kotak hitam itu sudah diketahui.

Penyelam TNI AL yang tergabung dalam regu KRI Rigel 933 terus mencari keberadaan black box pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu (9/1/2021).

Baca juga: Fakta Sriwijaya Air SJ 182, Usia 26,7 Tahun, Pernah Dipakai 2 Maskapai AS, Kemenhub: Laik Terbang

Baca juga: Mesin Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Masih Hidup Sebelum Hantam Laut, Begini Analisa KNKT

Baca juga: Instagram Okky Bisma Banjir Doa, Korban Pertama yang Teridentifikasi Pramugara Sriwijaya Air SJ 182

Dalam pencarian hingga memasuki hari keempat, petugas menduga posisi black box berada di dalam timbunan puing-puing pesawat.

"Dugaan kita sepertinya demikian (tertimbun puing)," ujar Komandan Satuan Tugas Laut (Dansatgasla) Operasi SAR Sriwijaya Air, Laksamana Pertama Yayan Sofyan dikutip dari Kompas TV, Selasa (12/1/2021).

Dugaan tersebut merujuk pada hasil deteksi. Di mana noice dari pendeteksian tersebut sudah dilokalisir petugas untuk ditelusuri lebih lanjut.

Dalam penelusuran tersebut, para penyelam dari KRI Rigel 933 juga sudah mempersempit areal pencarian dengan diameter jelajah sekitar 130 x 143 meter.

Sebelumnya juga, sekitar pukul 03.00 WIB hingga 06.00 WIB, Selasa dini hari, petugas sudah melakukan scan alat deteksi tersebut yang menguatkan keberadaan posisi black box.

Yayan menegaskan posisi black box tidak mengalami perubahan karena banyaknya material atau tumpukan puing .

Untuk itu, ia menekankan kepada para penyelamnya untuk bersabar dalam menjalankan misi pencarian black box.

"Kita harus sabar, harus telaten, harus bersungguh-sungguh. Kita bukan mencari, tapi berusaha untuk menemukan," terang Yayan.

Sejalan dengan itu, pihaknya juga memohon doa kepada masyarakat supaya petugas bisa segera menemukan black box.

Sehingga, pihak yang berwenang nantinya bisa langsung menganalisa penyebab kecelakaan pesawat tersebut.

"Kita mohon doa restunya agar segera tuntas operasi ini dengan menemukan korban, serpihan, menemukan black box. Sehingga bisa dianalisis oleh pihak yang memiliki kewenangan, sehingga kita semua mengetahui penyebab kecelakaan," imbuh Yayan.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved