Gempa Sulawesi Barat

Cuma 7 Detik, Kantor Gubernur Sulbar Ambruk, Hotel dan RS Rusak Parah, Warga Berlarian

Gempa yang berpusat 6 km timur laut Majene, Sulawesi Barat (Sulbar) membuat para warga panik. Kepanikan membuat mereka keluar rumah.

Editor: Didik Triomarsidi
Basarnas
Petugas Basarnas sedang mengevakuasi korban yang terjebak reruntuhan sebagai dampak gempa di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) 

Sedangkan kantor Gubernur Sulawesi Barat beralamat di Kompleks Perkantoran Gubernur, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Rangas, Kecamatan Simboro Dan Kepulauan, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Menurut informasi dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa susulan tersebut dengan kekuatan magnitudo 6,2.

Gempa berpusat di lokasi 2.98 LS,118.94 BT arah 6 km Timur Laut Majene-Sulbar. Dengan kedalaman gempa 10 Km berdasarkan rilis BMKG.

Gempa susulan ini lebih kuat magnitudonya jika dibandingkan pada gempa sebelumnya pada Kamis (14/1/2021) pukul 14.30 Wita.

Warga mengungsi

Sementara itu ratusan warga pesisir di Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), mengungsi.

Mereka memilih ke perbukitan karena khawatir tsunami pasca gempa 5,9 SR mengguncang Majene, Kamis (14/1/2021).

Hingga malam ini, ratusan warga masih bertahan di tenda pengungsian.

Pegawa Jhonlin Group keluar dari gedung kantornya, di Jalan Kodeco, Kecamatan Simpangempat, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan, saat terjadi gempa, Kamis (14/1/2021). Diketahui, sumber gempa berada di wilayah Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar).
Pegawa Jhonlin Group keluar dari gedung kantornya, di Jalan Kodeco, Kecamatan Simpangempat, Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu), Provinsi Kalimantan Selatan, saat terjadi gempa, Kamis (14/1/2021). Diketahui, sumber gempa berada di wilayah Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar). (JANUAR UNTUK BPOST GROUP)

Mereka takut pulang ke rumahnya karena khawatir akan tsunami dan gempa susulan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Majene, Sirajuddin.

Lebih jauh, Sirajuddin mengatakan, ada sekitar 200 warga Malunda tinggalkan rumahnya setelah gempa tadi siang.

"Mereka ketakutan adanya info tsunami, " kata Sirajuddin, seperti ditulis tribun-timur.com.

Sirajuddin menyampaikan gempa 5,9 SR yang mengguncang Majene tidak berpotensi tsunami.

Hal itu sesuai dari hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Malam ini mereka akan turun ke lokasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa gempa ini tidak berpotensi Tsunami.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved