Berita Kalteng

Dua Bulan Jadi Badut Jalanan di Kota Sampit, Warga Sampit Ini Hanya Ambil Komisi Persen Hibur Warga

Riska, warga Kompleks Inhutani III Sampit sudah dua bulan ini menekuni pekerjaanya menghibur warga dengan mengenakan pakaian badut

Penulis: Fathurahman | Editor: Syaiful Akhyar
banjarmasinpost.co.id/Fathurahman
Badut jalanan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SAMPIT - Riska warga yang tinggal di Kompleks Inhutani III Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, sudah dua bulan ini menekuni pekerjaan menghibur warga dengan mengenakan pakaian badut.

Dia adalah salah satu pekerja yang mengennakan pakaian badut menghibur warga terutama anak-anak yang dengan kostum badutnya terkadang berdiri di pinggiran persimpangan jalan menghibur anak-anak yang naik sepeda motor atau mobil yang kebetulan singgah traficklight.

Saat di sapa, Jumat (15/1/2021) dia mengatakan bekerja sebagai badut jalanan hanya sekadar untuk mencarikan uang untuk kekuarga, karena dimasa Pandemi Covid-19 makin sulit mencari pekerjaan sehingga untuk membantu suami dan memenuhi kebutuhan hidup menjadi badut digelutinya.

Menurut Ibu Rumah tangga ini asal Sampit ini, dia hanya mendapat persenan saja dari pekerjaan sebagai badut jalanan untuk menghibur anak-anak tersebut dan dalam seharinya penghsilannya pun tidak menentu.

"Penghasilan saya tidak menentu tergantung rezeki dari Allah taala, jika sehari dapat Rp100 ribu saya dapat persenan Rp40 ribu, tapi saya suka dengan anak-anak dan menghibur mereka sehingga saya juga mulai menyukai pekerjaan ini meski baru dua bulan ini melakoninya," ujarnya.

Bukan hanya Riska yang menggeluti pekerjaan sebagai badut penghibur pengendara di jalan umum, tapi ada beberapa badut jalanan lainnya dengan kostum yang berbeda turut menghibur anak-anak di Sampit.

(banjarmasinpost.co.id / faturahman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved