Banjir di Kalse

VIDEO Banjir di Kalsel, Longsor di Gunung Keramaian Kabupaten Tala Terdengar Seperti Dentuman

Banjir besar akibatkan terjadi longsor lagi di Gunung Keramaian, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tala, Provinsi Kalsel.

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Alpri Widianjono

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Warga di kaki Gunung Keramaian di Desa Tungkaran, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), diliputi ketakutan, Minggu (17/1/2021) malam.

Penyebabnya, terjadi longsor lagi di kawasan gunung tersebut. Tak ingin hilang nyawa, banyak warga yang langsung pergi mengungsi.

Malam itu juga, mereka langsung menuju ke desa tetangga, Desa Telaga, tepatnya di Pondok Pesantren Adda'watuttammah RT 8.

"Mereka mengungsi di tempat kami. Ada dua gelombang, jumlah totalnha hingga pagi ini 175 orang," papar Ustadz Bahruni dari pihak Ponpes Adda'wattutammah kepada Banjarmasinpost.co.id, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Hujan Deras Terus Guyur Pelaihari, Korban Longsoran Gunung Keramaian Meninggal Tertimbun

Baca juga: Banjir di Kalsel 2021, Longsor Timbun Sekeluarga di Patikalain Kabupaten HST

Ia menerangkan, gelombang pertama pengungsi tiba sekitar pukul 00.00 Wita sebanyak 125 orang. Lalu saat Senin (18/1/2021) pagi, datang lagi dua mobil sebanyak 50 orang.

Pihaknya menyediakan empat ruangan kelas, khusus untuk menampung (tempat istirahat) pengungsi.

Lalu, satu ruangan untuk logistik, satu ruangan untuk dapur umum, satu ruangan untuk kesehatan, dan satu ruangan untuk sekretariat.

Pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak posko penanganan bencana. Saat Senin pagi, mulai mengalir pasokan sembako untuk konsumsi pengungsi.

Baca juga: Banjir di Kalsel 2021, Korban Longsor di Guntungbesar Kabupaten Tala Ditemukan

Baca juga: Korban Longsor di Tapin Kalsel Akhirnya Ditemukan, Begini Kondisinya

Penuturan Bahruni, berdasar cerita para pengungsi, longsor terjadi bertepatan dengan hujan deras.

"Suara dentumannya nyaring, kata warga. Itu membuat mereka takut dan sebagian langsung mengungsi pakai mobik maupun kendaraan. Makanya saat tiba di pondok kami, di antaranya basah kuyup," paparnya.

Dikatakannya, warga Desa Tungkaran tersebut trauma dan memilih mengungsi guna menghindari hal tak diinginkan. Apalagi benerapa hari lalu telah longsor bahkan menyebabkan satu orang meninggal.

(Banjarmasinpost.co.id/Roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved