Banjir di Kalsel
Terdampak Banjir Kalsel, 60 Hektare Padi Petani di Tabalong Rusak
Hingga saat ini dilaporkan ada 1.441 hektare lahan persawahan warga di Tabalong terdampak. Sedangkan tanaman padi yang rusak ada sekitar 60 hektare
Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG-Bencana banjir akibat luapan air sungai yang saat ini masih melanda sebagian wilayah selatan Kabupaten Tabalong, ternyata juga berdampak terhadap lahan persawahan.
Data dari Dinas Pertanian Tabalong, hingga saat ini dilaporkan ada 1.441 hektare lahan persawahan warga terdampak. Sedangkan tanaman padi yang rusak ada sekitar 60 hektare.
Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian Tabalong, Herman Effansyah, Selasa (19/1/2021) menyampaikan, lahah persawahan yang terdampak ini tersebar di sembilan kecamatan.
"Ini data sementara, kita masih nunggu laporan dari mantri tani," katanya yang juga didampingi Plt Kadis Pertanian, Saswoko.
Baca juga: Ratusan Hektare Padi di Lima Kecamatan Tanahlaut Terpapar Banjir, Ini Sebaran dan Kondisinya
Baca juga: Banjir Tanahlaut, Bibit Padi di Panjaratan Juga Tenggelam dan Sebagian Besar Rusak
Untuk yang puso di Kecamatan Jaro yang paling banyak terdampak, sekitar 37 hektare, lalu kecamatan Haruai 14 hektare dan Kecamatan Muara Uya 9 hektare.
Tanaman padi yang mengalami kerusakan itu baru ditanam petani antara tiga sampai 20 hari.
Selain melanda lahan persawahan dan ada yang menyebabkan puso, rendaman banjir juga membuat semaian padi ada yang rusak.
Dimana total semaian padi yang terdampak ada 633 kilogram dan yang puso ada 112 kilogram.
Semaian padi 112 kilogram yang rusak ini, di kecamatan Haruai 25 kilogram, Tanta 86 kilogram serta Tanjung 1 kilogram.
Baca juga: Genangan di Permukiman Belum Surut, Benih Padi di Kurau Tala Turut Tenggelam
Disampaikannya terhadap kerugian yang dialami petani ini pihaknya sudah menyusun rencana agar bisa diberikan bantuan.
"Rencana kita usulkan ke provinsi, tapi ini data masih berjalan.Rencanya nanti bantuannya kalau tidak dari provinsi, dari pusat. Itu berupa benih padi," katanya. (banjarmasinpost.co.id/dony usman)
