Berita HST
BBM di HST Langka, Harga Bensin di Eceran Dibanderol Rp 14 Ribu Sampai Rp 15 Ribu
Kelangkaan BBM pasca banjir bandang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) masih saja terjadi. Harga BBM di eceran pun melambung
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
Editor : Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Kelangkaan bahan bakar minyak (bbm) pasca banjir bandang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) masih saja terjadi.
Tiap hari, antrean di SPBU diserbu warga. Sementara ditingkat eceran terjadi kelangkaan. Hanya beberapa kios pengecer yang buka, Jumat (29/1/2021).
Pantauan banjarmasinpost.co.id, kios yang buka membanderol harga bensin Rp 14 sampai Rp 15 ribu per liter. Sedangkan harga pertalite Rp 11 ribu dan Pertamak Rp 13 ribu per liter.
"Terpaksa menaikkan harga, karena pemasoknya juga menjual kepada kami mahal,"ungkap pemilik kios BBM eceran di Jalan SMP Barabai.
• Pertamina Tambah Armada Truk Tangki BBM dan LPG untuk Suplai ke Hulu Sungai Kalsel
• Demo Supir Truk, Anggota DPRD Kalsel ini Minta Prioritaskan Truk BBM dan Sembako
• BBM di Kabupaten Tabalong Mulai Susah Didapat, Kapolres Minta Masyarakat Jangan Panik
Langkanya BBM pun dikeluhkan warga. Khususnya warga masyarakat Barabai yang mayoritas menjadi korban banjir.
"Sudah harga bahan pokok naik, harga elpiji naik, ditambah BBM. Padahal banyak kebutuhan pasca banjir seperti memperbaiki barang elektronik yang rusak dan memperbaiki sepeda motor ke bengkel,"ungkap Merry warga jalan SMP.
Sementara itu, salah satu pemilik SPBU di jalan Mandingin Barabai, Hendra mengakui sejak terjadi kerusakan jembatan di Matraman yang membuat angkutan berat tak bisa melintas,pasokan bbm belum normal.
• VIDEO Jalur Sungai Tabuk Rusak Parah, Truk Sembako dan BBM Terpaksa Gunakan Jasa Ferry Penyebrangan
"Selama ini bbm dipasok melalui jalur sungai pakai kapal tongkang lalu diturunkan dikawasan hauling,"kata Hendra.
Karena itu pula jadwal pengiriman tak teratur dan sering terlambat dibanding kondisi normal. Meski demikian, kata Hendra ketersediaan bbm sebenarnya cukup, namun panic buying membuat harga eceran melambung dan lebih lebih banyak masyarakat mengantre di SPBU. (Banjarmasinpost co.id/hanani)