Berita Internasional
Kondisi Hotel Trump Usai Pemiliknya Angkat Kaki dari Gedung Putih, Lobi Hotel Pun Tampak Lengang
Hotel Donald Trump dulu ramai dipenuhi para pentolan politisi Partai Republik, kini kosong semenjak Presiden AS ke-45 dan keluarganya pindah ke Florid
BANJARMASINPOST.CO.ID, WASHINGTONDC - Tamatnya karir politik Donald Trump Sebagai Presiden Amerika Serikat ternyata berimbas pada lini usahanya.
Diberitakan, Hotel Donald Trump yang ada di pusat ibu kota Amerika Serikat kini berubah menjadi zona mati setelah pemiliknya tak lagi berkantor di Gedung Putih.
Melansir Daily Mail pada Jumat (29/1/2021), restoran dan lobi yang dulunya ramai dipenuhi para pentolan politisi Partai Republik, kini kosong semenjak Presiden AS ke-45 dan keluarganya pindah ke Mar-a-Lago, Florida.
• Sakit Hati Kalah Pilpres AS, Trump Buka Kantor Mantan Presiden di Florida, Siapkan Rencana Ini
• Borok Donald Trump dan Istrinya Selama di Gedung Putih Terungkap, Melania Disebut Lupakan Tradisi
Pada Kamis malam (28/1/2021), hanya tampak segelintir orang duduk di enam meja di Benjamin Bar and Lounge yang mahal. Sementara dua meja tamu, makan malam di BLT Prime di lantai atas termasuk dengan reporter Daily Mail.
“Perlengkapan Hotel Trump kini sudah hilang. Tidak ada Rudy Giuliani, tidak ada sekretaris kabinet, tidak ada anggota kongres Partai Republik, tidak ada pembantu Gedung Putih. Bahkan anak atau mertua Trump tidak tampak di situ.
Tidak ada kesempatan untuk bertemu dengan presiden dan rombongannya.
Properti itu terkena dampak tiga masalah sekaligus, yaitu tidak ada lagi Trump, pembatasan Covid yang membuat restoran tutup selama sebulan terakhir, dan bahkan menunjukkan tanda yang tidak menyambut tamu yang tidak memiliki kepentingan.
Sebuah tanda dipasang di pagar di sekitar jalan masuk utama hotel bertuliskan: “Hanya Akses untuk Tamu Hotel & Undangan.”
Bagi mereka yang mencoba untuk menjelajah di dalam hotel Pennsylvania Avenue, seorang penjaga keluar dari gudang kecil di tepi jalan masuk.
Petugas akan menanyakan kepentingan apa yang pengunjung miliki, meskipun reservasi untuk BLT dapat dilakukan di aplikasi OpenTable yang populer.
Tetap saja, staf mencoba yang terbaik. Seorang pelayan terlihat masih melayani perayaan ulang tahun dengan membawa sepiring penuh permen yang dihiasi kembang api besar.
Semantara kelompok lain yang terdiri dari empat orang terdengar bersimpati dengan staf tentang aturan penutupan jam 10 malam di Washington DC.
Saat jam pembatasan aktif, pelayan sudah harus menyuruh konsumen menenggak anggur mereka dan kemudian mengangkat gelas dari meja.
Sebelumnya para pengunjung akan disajikan beberapa daging asap merek dagang hotel.
Di Benjamin Bar, tontonan paling populer pembukaan botol sampanye dengan pedang, telah dihentikan sementara. Pasalnya atraksi itu bisa menyebabkan terlalu banyak orang berkumpul.
