Berita Lampung
Warga Konsumsi Air Rendaman Batu Meteorit, Peneliti Ingatkan Kandungan Radioaktif & Risiko Kanker
Fenomena jatuhnya meteorit yang menimpa rumah warga di Lampung bikin heboh. Banyak warga yang meminta air rendaman karena dikira berkhasiat
BANJARMASINPOST.CO.ID - Fenomena jatuhnya batuan luar angkasa alias meteorit yang menimpa rumah warga di Dusun 5 Astomulyo, Lampung Tengah tidak hanya membuat masyarakat setempat heboh.
Terbaru, masyarakat setempat pun dikabarkan banyak y ang meminta air rendaman batu itu karena dinilai berkhasiat.
Seperti diketahui, batu meteorit tersebut jatuh di rumah Munjilah, warga Dusun 5 pada Kamis (28/1/2021) sekitar pukul 22.00 WIB. Video rekaman saat warga berkumpul melihat batu itu pun viral di media sosial.
Sejumlah warga setempat mempercayai air rendaman batu meteorit itu memiliki khasiat pengobatan.
• Perkuat Bisnis Penerbangan di Indonesia, Lion Air Tambah Armada Pesawat
• Dapat Laporan Aksi Premanisme, Timsus Polresta Banjarmasin Selidiki Antrean Truk Jalan Hasan Basry
Kepala Dusun 5, Edi Kurniawan membenarkan ada sejumlah warga yang sempat mengambil air rendaman batu itu.
"Ada warga yang bilang, batu itu direndam di akuarium, lalu air rendaman batu itu diambil, katanya berkhasiat obat," kata Edi saat dihubungi, Minggu (31/1/2021).
 
Namun, karena menimbulkan keramaian dan belum terbukti khasiatnya, pihak polsek setempat meminta agar batu itu disimpan dan ditutup.
"Polisi bilang supaya tidak ada keramaian, karena masih Covid-19, supaya (batu) ditutup," kata Edi.
Edi menambahkan, dari keterangan warga, air rendaman itu dikonsumsi dengan cara diminum dan dibalurkan ke tubuh.
Hingga saat ini, kata Edi, belum ada laporan warga yang mengalami keracunan lantaran mengonsumsi air rendaman batu meteorit tersebut.
Sementara itu, peneliti Observatorium Astronomi Itera Lampung (OAIL), Robiatul Muztaba mengatakan, pihak Itera Lampung pun sudah memberikan edukasi kepada warga setempat.
"Warga percaya (ada khasiat) padahal nggak ada. Kami mengedukasi agar warga tidak mengonsumsi air itu," kata Robiatul.
Menurut Robiatul, batu itu mengandung unsur logam dan belum diketahui mengandung radioaktif atau tidak.
"Jika mengandung radioaktif, bisa menyebabkan kanker," kata Dosen Program Studi Sains Atmosfer dan Keplanetan Itera Lampung itu.
• Berkali-kali Gagal Berlayar Gara-gara Cuaca Buruk, KMP Awu-awu Kini Bergerak ke Batulicin
• Cara Klaim Token Listrik Gratis PLN Februari 2021, Klik stimulus.pln.co.id atau Lewat PLN Mobile
Sementara itu Dosen Teknik Geologi Itera Lampung, Danni Gathot Harbowo mengatakan, diharapkan warga tidak menyalahgunakan batu tersebut, termasuk mengonsumsi air rendaman batu.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											