Embung Tirawan Tak Mampu Menampung Air Sesuai Debit, PDAM Kotabaru Khawatir Bangunan Kembali Jebol

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID,KOTABARU - Air tertampung di embung Gunung Tirawan tidak lebih seperempat dari batas maksimal 250 ribu kubik.

Kecilnya kapasitas tampung tak sesuai batas maksimal, dikhawatirkan bangunan jebol seperti pada 2019 silam.

Embung Tirawan seharusnya mempunyai kapasitas 250 ribu kubik.

Namun tidak diisi sesuai batas itu, karena adanya kesepakatan antara Pemerintah Daerah dengan DPRD.

• Suara Adzan Irwansyah Bikin Zaskia Sungkar yang Hamil 7 Bulan Bereaksi, Kakak Shireen: Masya Allah

• Jarang Bicara, YouTuber China Ini Sukses Raih Guiness World Records Berkat Subscriber Terbanyak

• Inilah 75 Ucapan Romantis untuk Hari Valentine 2021, Cocok Dibagikan via IG, WA & FB

"Karena ada kesepakatan, kalau kami isi 250 ribu kubik. Pas jebol lagi bangunan siapa bertanggung jawab. Pasti kami disalahkan," kata Humas PDAM Kotabaru Syarwani, Jumat (5/2/2021).

Menurut Syarwani, hanya seperempat dari 250 ribu kubik batas maksimal stok air baku yang bisa tertampung.

Sebenarnya bisa dinaikkan kapasitas tampung sesuai batas maksimal.

Ditakutkan insiden jebolnya bangunan pada 2019 silam kembali terulang.

Pascajebolnya embung, sempat dilakukan rehab, hanya bisa menampung 110 sentimeter atau satu meter lebih.

"Semestinya 250 ribu kubik dan itu untuk melayani pelanggan sekitar 3.000an," jelasnya.

Ketika kemarau, tidak ada tambahan air baku.

Hanya memanfaatkan air baku yang ada yaitu 110 sentimeter.

Dipastikan 3.000 pelanggan yang terlayani dari air baku ini mengalami krisis air.

Dengan ketinggian air baku 110 sentimeter, untuk melayani ribuan pelanggan hingga Jalan Hasanudin hanya bertahan selama seminggu.

Langkah diambil saat musim kemarau, dengan cara merekayasa distribusi.

Membuat jadwal distribusi secara bergilir.

BANJARMASINPOST.CO.ID/Helriansyah