Berita HSS

Jembatan Gantung di Loklahung Kabupaten HSS Diganti dengan yang Berkonstruksi Beton

Jembatan Datu Mangkuraksa Jaya menghubungkan Desa Loksado, Loklahung, Tumingki, Kamawakan di Kabupaten HSS, Provinsi Kalsel.

Penulis: Eka Pertiwi | Editor: Alpri Widianjono
DISKOMINFO KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN
Jembatan Datu Mangkuraksa Jaya di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, Kamis (4/2/2021). 

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN – Warga di kawasan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan, makin mudah melintas khususnya di wilayah Loklahung.

Itu setelah jembatan berkonstruksi beton telah selesai dibangun dalam waktu dua tahun dan kemudian diresmikan Bupati HSS, H Achmad Fikry, Kamis (4/2/2021).

Jika sebelumnya, jembatan gantung sulit dilalui kendaraan roda dua. Kini jembatan beton sudah dapat dilalui oleh kendaraan beroda empat, menghubungkan empat desa, yakni Loksado, Loklahung, Tumingki dan Desa Kamawakan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten HSS, Tedy Soetedjo, membeberkan, proses pelaksanaan pembangunan jembatan bernama Datu Mangkuraksa Jaya ini dilaksanakan melalui dua tahap.

Tahap pertama pada 2019, dilaksanakan pembangunan fondasi, abutment dan oprit jembatan dengan nilai kontrak Rp 1.344.557.000. Pengerjaan dilaksanakan selama 147 hari kalender.

Berlakukan PPKM, Pengawasan Protokol Kesehatan di HSS Gencar Dilaksanakan

Musrenbang di Kabupaten HSS, 35 Usulan Kecamatan Sungai Raya Masuk Skala Prioritas Tahun 2022

Tahap kedua di tahun anggaran 2020, pembangunan stuktur utama jembatan, pagar pengaman, jalan cor beton, serta lampu penerangan. Dananya Rp 4.928.393.344, dikerjakan 185 hari kalender.

Bupati H Achmad Fikry, mengungkapkan, pembangunan jembatan permanen seperti ini sudah lama diidam-idamkan masyarakat di kawasan Loksado. Apalagi, menghubungkan beberapa desa.

Dikatakannya, proses pembangunan jembatan ini pun memiliki cerita yang cukup panjang. Bahkan, baru bisa dibangun setelah tujuh tahun dirinya menjabat sebagai Bupati.

Ia membeberkan jembatan gantung sempat putus karena dilanda banjir bandang. Saat itu pemkab memiliki Rp 1,5 miliar dan ingin memperbaiki jembatan gantung tersebut. Namun, masyarakat keberatan dan meminta jembatan yang lebih permanen.

"Saya ingat, rapatnya berlangsung alot sekali di kantor camat. Namun melalui diskusi akhirnya diperoleh kesepakatan. Masyarakat bersedia jembatan lama diperbaiki dengan syarat nantinya membangun jembatan permanen dan lebih representatif pada waktunya. Baru sekarang bisa terealisasi,” tutut Bupati.

Lereng Gunung Tak Ada Lagi Pohon, BPBD HSS Sebut Loksado Berpotensi Longsor

Video Balai Adat Malaris, Bangunan Ritual Aruh Adat Terbesar se-Kalsel di Loksado HSS

Meski demikian, ia juga meminta syarat dari masyarakat jika jembatan ini dibangun menjadi jembatan beton.

Syarat yang ia utarakan saat itu, jembatan tidak boleh dipergunakan untuk mobilitas truk penebangan kayu. “Persyaratannya jelas, harus melestarikan alam,” katanya.

Meskipun pembangunan Jembatan Datu Mangkuraksa Jaya sudah rampung, ternyata akibat banjir beberapa waktu lalu membuat beberapa jembatan lainnya di Kecamatan Loksado menjadi rusak, yaitu di Desa Tumingki, Desa Haratai dan Niih.

Meski belum teranggarkan, Bupati berjanji akan segera mengkaji dan memprioritaskan perbaikan jembatan yang menjadi akses utama masyarakat setempat.

(Banjarmasinpost.co.id/Eka Pertiwi)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved