Berita Jawa Tengah

Fakta Buku Soal Pak Ganjar Tidak Pernah Salat, Cetak Sebelum Ganjar Pranowo Jadi Gubernur Jateng

Penerbit buku Tiga Serangkai mengatakan buku yang berisi soal Pak Ganjar tidak pernah salat sudah dicetak sebelum Ganjar Pranowo jadi Gubernur Jateng

DOK. Humas Pemerintah Provinsi Jawa Tengah
Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo usai rapat evaluasi Covid-19 di Kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng, Selasa (24/11).Fakta Buku Soal Pak Ganjar Tidak Pernah Salat, Cetak Sebelum Ganjar Pranowo Jadi Gubernur 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SOLO - Baru-bari ini warganet dihebohkan dengan tangkap layar soal pada buku pelajaran yang bertulisan Pak Ganjar tidak pernah salat.

Buku keluaran penerbit Tiga Serangkai itu pun jadi sorotan dan dikaitkan dengan Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo.

Namun setelah heboh, pihak penerbit pun mengeluarkan pernyataan meluruskan informasi yang beredar.

Penerbit buku Tiga Serangkai mengatakan buku yang berisi soal Pak Ganjar tidak pernah salat sudah dicetak sebelum Ganjar Pranowo menjabat Gubernur Jawa Tengah.

Penanganan Covid-19 Kembali Dianggarkan Pemkab HSS, Refucusing TKDD TA 2021

Setubuhi Anak Kandung, Oknum ASN Pemko Banjarmasin Terancam Dipecat

Klarifikasi itu disampaikan General Manager (GM) Penerbit Buku Tiga Serangkai, Admuawan, Selasa 9 Februari 2021.

Dia memaparkan buku itu terbit kali pertama pada tahun 2009.

"Tidak ada keterkaitan nama Pak Ganjar di buku agama kami dengan Pak Ganjar Pranowo Gubenur Jawa Tengah," ucapnya, Selasa (9/2/2021).

Dia menyebut, buku itu cetak kali pertama pada 2009, lalu 2012 hingga pada cetakan terakhir 2020.

Menurutnya, di semua cetakan buku itu masih menyebut nama Pak Ganjar.

General Manager (GM) Penerbit Tiga Serangkai Masad Muawam ketika memberikan klarifikasi kepada awak media di Kantor Penerbit Buku Tiga Serangkai di Jalan Prof Supomo, Sriwedari, Laweyan, Solo, Selasa (9/2/2021).
General Manager (GM) Penerbit Tiga Serangkai Masad Muawam ketika memberikan klarifikasi kepada awak media di Kantor Penerbit Buku Tiga Serangkai di Jalan Prof Supomo, Sriwedari, Laweyan, Solo, Selasa (9/2/2021). ((Tribun Jateng/ Sholekan))

Hal itu lantaran belum ada perubahan kurikulum secara signifikan.

"Tadi pihak Pak Ganjar Pranowo melalui Kesbangpol dan Polresta Solo datang untuk meluruskan hal itu.

Kami tidak sama seperti yang ada di berita (media sosial) itu," jelasnya.

Dia mengungkapkan, pada tahun 2009 pihaknya sama sekali tidak berpikir mengenai Ganjar Pranowo.

"Waktu itu Pak Ganjar Pranowo belum jadi Gubenur Jawa Tengah.

Jadi, tidak ada kaitan buku kami dengan Pak Ganjar," jelasnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved