Berita Regional
MENDADAK KAYA Dapat Uang Rp 8 - 10 Miliar, Warga Desa Sumurgeneng Borong Mobil, Serumah Punya 3 Unit
Namun tidak hanya 17 mobil itu, ternyata ada ratusan mobil baru didatangkan ke Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur tersebut.
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Rekaman video yang berisi gambar deretan mobil baru berjejer masuk ke Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendadak viral di media sosial.
Dari video itu terungkap, ada warga membeli 17 mobil baru di waktu yang bersamaan.
Mobil-mobil mewah itu dikirim ke rumah warga dengan diangkut menggunakan truk towing sambil dikawal mobil patroli pengawalan (Patwal) polisi.
Rekaman video berdurasi kurang dari satu menit itu ramai di media sosial (medsos) usai diunggah oleh salah satu akun bernama Berkelana ke grup Facebook Jaringan Informasi Tuban (Jitu) dengan diberikan keterangan “Barokallah dan tiga emoticon tangan menadah”.
Baca juga: VIRAL MENDADAK KAYA Warga Desa Sumurgeneng Borong 190 Mobil, Beli Rumah Mewah dan Tanah yang Luas
Baca juga: Ini Sumber Uang Terbaru Fadel Islami dan Muzdalifah, Dekat Warung Teras Muzda di Rumah Mewah
Baca juga: Raja Sawit Indonesia Borong Properti Mewah & Eks Istana Raja Jerman, Berikut Profil Sukanto Tanoto
Namun tidak hanya 17 mobil itu, ternyata ada ratusan mobil baru didatangkan ke Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur tersebut.
Mobil-mobil itu dipesan oleh para warga yang mendadak jadi miliarder.
Video kedatangan mobil-mobil baru itu viral di media sosial.
Kepala Desa Sumurgeneng Gihanto membenarkan video itu. Kejadian tersebut berlangsung pada Minggu (14/2/2021).
Gihanto menjelaskan cerita di balik diborongnya mobil-mobil itu.
Dapat uang pembebasan lahan

Warga ramai-ramai memborong mobil baru karena mendapat uang pembebasan lahan proyek pembangunan kilang minyak new grass root refinery (NGRR).
Proyek tersebut merupakan kerja sama Pertamina dan perusahaan asal Rusia, Rosneft.
Ada sekitar 225 kepala keluarga di Desa Sumurgeneng yang menjual lahannya.
Dilansir dari Surya.co.id, nilai tanah dibeli dengan harga Rp600-800 ribu per meter. Ini jauh lebih tinggi dari harga tanah di sana yang biasanya Rp100-150 ribu.
Uang pembebasan lahan yang diterima bervariasi, mulai dari Rp28 juta.