Berita HST

UPZ Al Khair dan Tim Trauma Healing di Desa Bulayak Hantakan HST, Temukan Kisah Miris Bocah SD Ini

Seorang bocah SD di Desa Bulayak Hantakan HST, harus merelakan kepergian sang ayah yang tewas demi menyelamatkan dirinya saat diterjang banjir.

Penulis: Hanani | Editor: Syaiful Akhyar
Humas AL Khair untuk banjarmasinpost.co.id
Kegiatan trauma healing untuk anak-anak SDN Bulayak di Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah yang digelar Al Khair bekerja sama dengan SPM Peduli Umat, Icare Kaltim, KOPI HST, Yayasan Bina Insani Cahaya Abadi. 

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Seorang bocah SD di Desa Bulayak Hantakan HST, Jauharatul Nafisah, harus merelakan kepergian sang ayah yang tewas demi menyelamatkan dirinya saat banjir menerjang desa.

Kisah fakta miris di balik musibah bencana banjir bandang di Desa Bulayak ini ditemukan ketika UPZ Al Khair bersama tim melakukan kegiatan sosial kemanusiaan trauma healing di desa setempat.

Kegiatan trauma healing untuk anak-anak di Desa Bulayak, Kecamatan Hantakan, Kabupaten HST ini dilakukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Al Khair bersama SPM Peduli Umat, Icare Kaltim, KOPI HST, Yayasan Bina Insani Cahaya Abadi, Jumat (19/2/2021).

Norliani, Humas SIT Al Khair Barabai menjelaskan kegiatan dilaksanakan di seberang SDN Bulayak karena kondisi sekolah rusak parah di terjang arus banjir.

Baca juga: Banjir Kalsel, Sektor Wisata HST Rugi Rp2 Miliar, Tersisa Wisata Air Panas Hantakan Bisa Dikunjungi

Baca juga: Air Sungai Hantakan dan Sungai Benawa Naik, Empat Warga Desa Alat HST Mengungsi ke Gunung

Baca juga: Rekrutmen Karyawan Perusahaan Tambang di Kotabaru, Para Kades Bawa Berkas Lamaran Warga ke Dewan

“Jadi tidak memungkinkan kami mengadakan kegiatan di sekolah yang tinggal puing-puing tersebut,”katanya kepada banjarmasinpost.co.id.

Dijelaskan, trauma healing mengajak anak-anak di desa tersebut ice breaking, games seru dan cerita berhikmah dan motivasi untuk anak-anakkorban banjir.

“Saat bercerita itulah, tim kami dibuat pilu. Ada bocah SD, namanya Jauharatul Nafisah. Ayahnya tewas diterjang banjir demi menyelamatkan dirinya dan keluarga," tutur Norliani.

"Kisahnya ini sama seperti kisah Lia bocah yatim piatu di Desa Patikalain,” tambahnya

Namun, kata Norliani, nasib Nafisah masih beruntung karena ibunya selamat, dan masih ada disampingnya sampai sekarang.

“Bisa jadi di desa lain masih ada Lia dan Naafisah lainnya yang kehilangan orangtua mereka. Di sinilah kita berupaya membantu, sesuai kemampuan masing-masing. Termasuk membantu menguatkan mereka kembali secara psikologis, melalui trauma healing ini,”kata Norliani.

Sementara, Direktur Operasional SIT Al Khair Barabai, Nazar Budiman mengatakan, bantuan yang disalurkan UPZ Al Khair merupakan sumbangan yang dihimpun dari berbagai pihak.

Tim pelaksana trauma healing berfoto bersama anak-anak SDN Bulayak di Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah
Tim pelaksana trauma healing berfoto bersama anak-anak SDN Bulayak di Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah (Humas AL Khair untuk banjarmasinpost.co.id)

“Selain bantuan dari wali murid Al Khair, kami juga berkolaborasi dengan berbagai lembaga dan komunitas. Bantuan tersebut disalurkan dalam bentuk paket alat belajar untuk anak-anak dan paket sembako untuk para keluarga yang terdampak banjir dan sampai saat ini berupaya bangkit kembali memulihkan ekonomi keluarga.

Kepala SDN Bulayak, Sar,i pun menyampaikan terima kasih atas kepedulian para donator yag telah membantu siswanya melalui UPZ A Khalir dan komunitas lainnya. Bantuan tersebut, kata Sar,i memang sangat dibutuhkan warga Bulayak.

“Khusus trauma haealing, juga dibutuihkan siswa kami yang masih trauma dengan bencana dasyat yang menimpa seluruh warga Bulayak.

“Semoga sekolah kami cepat dibangun kembali, agar anak-anak bisa belajar tatap muka lagi jika pandemi covid19 berakhir,”katanya.

(banjarmasinpost.co.id/Hanani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved