Berita Tanahlaut

Stok Bahan Pangan di Tala Stabil, Harga Cabai Semua Jenis Masih Mahal

Harga cabai di Pasar di Tala masih mahal, sementara bahan pokok lain tetap stabil

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
Pedagang sayuran di pasar Pelaihari melayani pembeli, Senin (18_1) kemarin. 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASIPOST.CO.ID, PELAIHARI - Ketersediaan bahan pangan di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), dalam jumlah mencukupi.

Begitu pula harganya, rata-rata tergolong stabil.

Namun ada beberapa jenis barang terutama sayuran yang masih fluktuatif.

Terutama cabe yang masih lumayan mahal pada hampir semua jenis.

"Cabe rawit taji itu kadang dapat yang harga Rp 60 ribu, kadang naik lagi hingga Rp 80 ribu," ucap Yasmi, warga Saranghalang, Pelaihari, Senin (22/2/2021).

Baca juga: Laka Lantas di Tala, Tabrakan di Jalan Menikung Depan Kantor Camat Pelaihari, Satu Nyawa Melayang

Baca juga: Sebagian Besar Harta Bastiah Musnah, Tengah Malam Api Membara di Handilbabirik Tanahlaut

Lantaran mahal dirinya mesti menghemat.

"Penggemar sambal soalnya, jadi gak bisa makan tanpa sambal. Pas harga mahal gini ya direm-rem bikin sambalnya, dikurangi," ucap ibu rumah tangga ini.

Masih mahalnya harga cabai juga bikin pusing kalangan pedagang makanan.

Mereka berharap kondisi cuaca segera stabil sehingga harga kembali normal.

"Kalau lombok merah besar sudah lumayan turun harganya, Rp 35 ribu. Normalnya Rp 25-30 ribu," sebut Nova, owner rumah makan Ayam Penyet Azizah, Pelaihari.

Namun cabe rawit, paparnya, masih cukup mahal.

Baca juga: Pencabulan di Kotabaru, Dua Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur Diancam Hukuman Penjara 15 Tahun

Baca juga: Terpilih Kembali Jadi Ketua DPW PAN Kalsel 2020-2025, Muhidin Dicalonkan Gubernur di 2024

Terutama cabe rawit jenis taji dan caplak.

"Kadang harganya masih sampai Rp 85," tandas perempuan cantik ini.

Beberapa jenis sayuran lainnya, lanjut Nova, juga masih mahal yakni terong dan timun.

Per kilogram terong kadang masih menembus Rp 12-14 ribu.
Padahal normalnya hanya Rp 4 ribu.

"Timun juga masih mahal, Rp 8 ribu per kilogram, normalnya kan Rp 3 ribu saja. Tapi karena perlu ya tetap harus beli," sebut Nova.

Pantauan di pasar besar Pelaihari, ketersediaan bahan pangan maupun saguran serta daging dan ikan serta telur cukup banyak.

Pembeli yang masih belum seramai dulu.

"Sementara ini cabe memang yang masih fluktuatif harganya. Kalau stok barangnya ada saja," papar Myrna Fahrina, kasi Distribusi dan Usaha Perdagangan, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Perdagangan Tala.

Mengenai masih mahalnya harga cabe, Myrna memperkirakan faktor cuaca yang tak menentu.

"Mungkin karena cuaca yang gak nentu sehingga panen dan pasokan cabe berkurang," sebutnya

(Banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved