Berita Viral
VIRAL Suster Berlutut Sambil Menangis Menghiba pada Polisi Myanmar Tidak Menangkapi Para Demonstran
Foto Viral Memperlihatkan Seorang Suster Tua Berlutut Sambil Menangis Menghiba pada Polisi Myanmar agar Tidak Menangkapi Para Demonstran
Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa ( PBB) melaporkan, sedikitnya 18 orang tewas dan 30 lainnya terluka dalam aksi demonstrasi di Myanmar pada Minggu.
Aksi demonstrasi menolak kudeta militer pada Minggu tersebut dilaporkan berubah menjadi kerusuhan. Junta militer mengatakan, seorang polisi juga tewas dalam kerusuhan sebagaimana dilansir Reuters.
Dunia internasional juga mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan polisi Myanmar untuk membubarkan aksi protes pada Minggu.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, melalui Juru Bicara PBB Stephane Dujarric pada Minggu, mengecam tindakan junta militer sebagaimana dilansir Al Jazeera.
"Penggunaan kekuatan mematikan terhadap pengunjuk rasa damai dan penangkapan sewenang-wenang tidak dapat diterima," kata Dujarric.
Selain itu, Kepala Diplomatik Uni Eropa Josep Borrell mengutuk tindakan keras yang diterapkan junta militer Myanmar terhadap demonstran sebagaimana dilansir AFP.
Selain itu, Borrel mengonfirmasi bahwa blok tersebut akan memberikan sanksi terhadap junta militer Myanmar sebagai balasan atas tindakan keras mereka.
Pada 4 Februari, Kardinal Charles Maung Bo mengunggah pernyataan resmi yang menolak kudeta militer melalui Twitter .
Dalam pernyataannya, Maung Bo mengatakan bahwa bahwa rakyat Myanmar lelah dengan janji-janji palsu.
“Anda (militer Myanmar) juga berjanji untuk mengadakan pemilu multipartai setelah satu tahun. Bagaimana Anda akan mendapatkan kepercayaan dari rakyat?” tulis Maung Bo.
Dia menambahkan rakyat hanya bisa percaya jika janji-janji yang ada diimbangi dengan tindakan yang tulus.
“Kedamaian bisa dicapai. Kedamaian adalah satu-satunya jalan. Demokrasi adalah satu-satunya cahaya yang menuntuk ke jalan itu,” imbuh Maung Bo.