Berita Kotabaru
Hanya Jual Cabai Sulawesi, Pengecer di Kotabaru Berharap Pasokan Cabai Kalsel Kembali Normal
Setelah terhentinya pasokan cabai Kalsel, pengecer dan pedagang di Kotabaru hanya menjual cabai dari Sulawesi yang dinilai kurang segar
Penulis: Herliansyah | Editor: Eka Dinayanti
Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Pedagang dan pengecer cabai di Kompleks Pasar Kemakmuran, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan pasca bencana banjir beberapa bulan lalu tidak lagi mendapatkan pasokan dari Kalsel.
Pedagang dan pengecer mengatakan, selama tidak mendapat pasokan cabai dari Kalsel, mereka membeli cabai dari Sulawesi dengan harga Rp 100 ribu hingga Rp 110 ribu perkilogram.
"Kalau diecer harga Rp 130 perkilogram untuk cabai kecil. Cabai merah besar Rp 50 ribu perkilo, cabai kriting Rp 60 ribu perkilo. Stabil saja harga, tidak ada kenaikan dari sebelumnya," kata seorang pengecer, Sutris.
Sutris, sangat mengharapkan pasokan cabai dari Kalsel.
Baca juga: Kasus Pencurian dengan Kekerasan di wilayah Kelumpang Hulu Kotabaru Siap Disidangkan
Baca juga: Sempat Ribut di Taman Kota Kotabaru, Pria Bersajam Diringkus Polisi
Baca juga: Dapat Uang Santunan JKK BPJS Ketenagakerjaan Suami, Warga Kotabaru Ini Rencanakan Beli Rumah
Meski harga tukar lebih mahal dibanding harga cabai dari Sulawesi.
Namun dari sisi kualitas, cabai Kalsel lebih bagus dibanding cabai dari Sulawesi.
"Cabai dari Sulawesi, sampai di Kotabaru biasanya agak kering. Kalau dari Kalsel lebih segar, ya bisa jadi perjalanan dari Sulawesi lama dibanding dari Kalsel," ungkap Sutris.
Ketika pasokan cabai dari Kalsel normal, sebelum terjadi banjir, bersamaan dengan pasokan cabai dari Sulawesi, konsumen lebih dominan dengan cabai dari Kalsel.
"Konsumen, apalagi usaha warung mereka memilih cabai Kalsel daripada cabai Sulawesi. Yaitu tadi, cabai dari Kalsel lebih segar," pungkasnya.
BANJARMASINPOST.CO.ID/Helriansyah