Kisruh Partai Demokrat
KLB Demokrat Sibolagit: 'Demokrat akan Melawan dan Bertarung sampai Titik Darah Penghabisan'
Forum KLB menyatakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) otomatis demisioner dari jabatan ketua umum usai Moeldoko ditetapkan.
Editor : Didik Trio Marsidi
BANJARMASINPOST.CO.ID - Sejumlah kader yang telah dipecat DPP Partai Demokrat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara pada Jumat (5/3).
Dalam KLB itu, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko ditetapkan menjadi ketua umum.
Forum KLB menyatakan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) otomatis demisioner dari jabatan ketua umum usai Moeldoko ditetapkan.
Namun, pihak DPP Demokrat menganggap KLB tersebut ilegal lantaran tak sesuai AD/ART partai.
Baca juga: Kisruh KLB Demokrat, Begini Pandangan Tokoh Senior Demokrat Kalsel
Baca juga: KLB Partai Demokrat, Anggota Fraksi Demokrat Tapin Pastikan Seluruh Kader Solid Dukung AHY
Baca juga: Diduga Ikut KLB Melengserkan AHY, Delapan Kader Demokrat Kalsel Terancam Sanksi Pemecatan
KLB Partai Demokrat di Sibolangit itupun berbuntut panjang hingga sampai ke ranah hukum.
Di NTT, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat menegaskan akan memproses pidana anggotanya yang mengikuti KLB.
Sedangkan di Maluku, sebanyak belasan orang kader bahkan telah dilaporkan ke Polda Maluku pada Sabtu (6/3/2021) sore.
"Akan lawan sampai titik darah penghabisan"
Ketua DPD Partai Demokrat NTT, Jefri Riwu Kore mengatakan kader Demokrat di wilayahnya tegak lurus dengan kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Kami sangat serius menentang gejolak ini. Demokrat NTT akan melawan dan bertarung sampai titik darah penghabisan,” ujar Jefri dalam rilis resmi yang diterima Kompas.com dari Sekretaris DPD Demokrat NTT Ferdinandus Leu, Sabtu (6/3/2021).
“Tidak ada satupun ketua DPD yang hadir dan 95 persen ketua DPC juga tidak hadir. Yang hadir justru orang-orang yang tidak jelas dan bukan kader partai, dan baru pernah terjadi dalam sejarah politik di Indonesia, ketua umum partai yang mereka tunjuk berasal dari luar partai,” kata Jefri.
Dia menegaskan, akan melaporkan kader yang membelot ke polisi.
“Kita pasti akan pidanakan mereka, ini peringatan yang tidak main-main, kami sangat serius,” ujar dia.
Jefri juga meminta pemerintah pusat tidak memberikan SK kepengurusan, sebab KLB dinilai ilegal.
Demokrat Maluku laporkan kader ke polisi
Ketua DPD Partai Demokrat Maluku, Roy Elwan Pattiasina mengatakan telah melaporkan sejumlah kadernya yang menghadiri KLB Deli Serdang.
"Kita melaporkan mereka yang kemarin ikut kongres luar biasa di Deli Serdang, yang mengatasnamakan Ketua DPD dan Ketua DPC seluruh Maluku," kata Roy Elwan Pattiasina usai membuat laporan di kantor Polda Maluku, Sabtu (6/3/2021).
Menurutnya, ada 11 orang kader asal Maluku yang menghadiri KLB.
Lima orang di antaranya adalah pengurus dan sisanya mantan kader.
Para pengurus aktif adalah Plt Ketua DPC Demokrat Kota Ambon, Sekretaris DPC Demokrat Maluku Tenggara, dua pengurus aktif DPC Seram Bagian Barat, dan satu pengurus DPC Maluku Tengah.
"Mereka ini adalah peserta ilegal ada 11 orang yang kita laporkan, ada yang masih pengurus dan ada yang tidak dan ada yang sudah dipecat," katanya.
Pelaporan dilakukan atas kasus dugaan pencemaraan nama baik, penipuan, pemalsuan dokumen dan berita bohong.
Tentang KLB demokrat
KLB Partai Demokrat yang digelar di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) berbuntut panjang.
Sempat terjadi bentrokan di luar hotel antara pendukung KLB dengan massa yang dipimpin Ketua DPD Demokrat Sumut Herri Zulkarnain.
Dikutip dari Tribun Medan, massa pendukung KLB kemudian menyerang Herri dan kawan-kawan dengan menggunakan besi dan kayu.
Sejumlah orang terluka akibat bentrokan itu.
Saat acara dimulai, terihat tari perang khas Nias mengiringi para tokoh KLB datang di lokasi kongres.
Moeldoko akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Demokrat.
Sementara Marzuki Alie ditetapkakan sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
"Menetapkan Dr H Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat," ujar Jhoni Allen dalam siaran langsung di Kompas TV, Jumat sore.
