Berita Tanahlaut

Cegah Gesekan Horizontal, Tanahlaut Segera Bentuk Desa Sadar Konflik

Desa Pemalongan Tanahlaut direncanakan dipilih sebagai desa pertama yang ditetapkan sebagai Desa Sadar Konflik

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/roy
AKHMAD JAYADI, sekretaris Badan Kesbangpol Tala 

Editor: Eka Dinayanti

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Meski secara kehidupan di tengah masyarakat cukup kondusif di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), namun kadang gesekan horizontal masih terjadi.

Hal itu biasanya dipicu adanya aliran kepercayaan tertentu yang masuk ke lingkungan masyarakat.

Akhirnya lama-kelamaan memunculkan perselisihan paham hingga kadang berimbas ke gesekan fisik.

"Ada saja aliran kepercayaan yang masuk ke Tala sejak dulu. Malah dulu pernah sempat tegang. Ya mudahan pemerintah cepat tanggap," ucap Sartono, warga Pelaihari, Rabu (24/3/2021).

Baca juga: Perlancar Belajar Daring, Tahun Ini Tanahlaut Pasang Internet di Kawasan Blank Spot Area

Baca juga: Dispora Kabupaten Tala Rekrut Tim Kreatif untuk Menggencarkan Kegiatan Olahraga

Hal yang kerap menjadi pemicu, sebutnya, karena aliran kepercayaan mengajarkan ajaran ibadah yang tak lazim.
Padahal aliran tersebut mengatasnamakan agama tertentu sehingga akhirnya dianggap sesat dan meresahkan.

Hal itu menjadi salah satu hal penting yang diperhatikan Pemerintah Kabupaten Tala.

"Kami terus berupaya melakukan upaya guna mencegah terjadinya gesekan horizontal," ucap Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Tala Akhmad Jayadi.

Pejabat eselon III di Bumi Tuntung Pandang ini menuturkan tahun ini pihaknya akan membentuk Desa Sadar Konflik.

Ini dimaksudkan sebagai bagian dari upaya mencegah terjadinya gesekan horizontal.

Baca juga: Karhutla Kalsel, Wakil Bupati Tapin Berharap Solusi Tepat Penanganan Kebakaran Lahan

Kalangan tokoh masyarakat, tokoh agama, dan pihak terkait di kecamatan akan dilibatkan.

Mereka akan menjadi bagian terdepan yang bergerak melakukan pendekatan awal ketika di tengah masyarakat muncul potensi gesekan.

"Setidaknya mereka nanti akan menyampaikan informasi secara cepat kepada kami jika di kampung ada hal-hal yang berpotensi terjadnya gesekan horizontal," sebut Jayadi.

Dikatakannya, Desa Pemalongan direncanakan dipilih sebagai desa pertama yang ditetapkan sebagai Desa Sadar Konflik.

"Itu nanti direncanakan di-lauching oleh Pak Bupati," tandasnya.

Jayadi mengatakan Pemalongan dipilih karena desa tersebut selama ini tergolong yang paling sering muncul aliran kepercayaan hingga memunculkan potensi gesekan.

"Selain itu juga di Bajuin. Nanti harapannya di tiap desa ada Desa Sadar Konflik. Tahap awal paling tidak ada di tiap kecamatan sebavai contoh bagi desa lainnya," sebutnya.

(Banjarmasinpost.co.id/roy)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved