Berita Tapin

Babinsa di Tapin Ini Sukses Budidayakan Lebah Kelulut, Sekali Panen Hasilkan 9 Botol Madu

Serka Kardi seorang Babinsa di Kodim 1010/Rantau berhasil membudidayakan lebah kelulut di pekarangan belakang rumahnya

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/stanislaus Sene
Serka Kardi memperlihatkan madu yang dihasilkan dari budidaya lebah kelulut di Pekarangan Belakang Rumahnya, Selasa (30/3/2021). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Belajar dari teman sejawat, budidaya madu kelulut berhasil dikembangkan anggota TNI kodim 1010/Rantau yang bertugas di Koramil 1010-02/Tapin Tengah.

Memanfaatkan pekarangan belakang rumah,  Babinsa di Desa Parigi, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin kini mendapatkan tambahan penghasilan dari 20 kotak stup lebah kelulut yang dibudidayakannya, Selasa, (30/03/2021).

Saat ditemui Banjarmasinpost.co.id, pria sapaan Serka Kardi mengaku, memanfaatkan waktu luangnya dengan membudidayakan lebah kelulut di halaman belakang rumahnya yang beralamat di Jalan Tambak Desa Antasari, RT 01, Kecamatan Tapin Utara, Kabupaten Tapin. 

Serka Kardi mengatakan budidaya dan ilmu budidaya madu kelulut yang digeluti sekarang ini terinspirasi dari rekan sejawatnya yang terlebih dulu membudidayakan madu kelulut.

Baca juga: Berkunjung ke Tahura Sultan Adam Mandiangin Kalsel,  Wamen LHK Cicipi Madu Kelulut

Baca juga: Terus Dikembangkan, Begini wajah Taman Madu Kelulut di Batola

Baca juga: Pencuri Sarang Kelulut Resahkan Warga Murung Baru Tanta Tabalong, Pelaku Tebang Pohon Pakai Chainsaw

"Awalnya belajar dari salah seorang teman, sehingga setiap pulang berdinas saya terus mencoba, minimal untuk mengisi waktu luang di sore hari," ungkapnya.

Ia mengatakan budidaya madu Kelulut ini sudah digeluti sudah kurang lebih satu tahun  dan dari hasil kerja kerasnya, ia mengakui sudah mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan.

"Alhamdulillah, berkat budidaya madu Kelulut ini, sampai saat ini saya sudah memiliki kurang lebih 20 sarang dan sekali panen bisa menghasilkan sekitar sembilan botol (450ml) dan 1 botolnya dijual dengan harga 150 ribu," jelasnya.

Ia juga mengatakan, Alhamdulillah ada tambahan penghasilan untuk keluarga tiap bulannya bisa dapat kurang lebih 1,2 juta hingga 1,5 juta.

Baca juga: VIDEO Madu Kelulut Warga Banjarbaru Ini Sampai ke Timur Tengah

"Saya bersyukur apalagi dengan adanya musim pandemi covid-19 seperti sekarang ini perlu ada biaya tambahan lebih karena harga kebutuhan pokok rumah tangga banyak yang naik," ungkapnya.

Serka Kardi menambahkan untuk kendala Alhamdulillah hampir tidak ada, kecuali kalau bunga untuk makanan kelulut itu tidak banyak baru hasil madunya berkurang karena mungkin serapan makanannya minim. (Banjarmasin post.co.id/Stanislaus sene)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved