Bank di Kalsel Sudah Transformasi ATM Berchip, Malah Ada yang Melaksanakan Sejak 2019

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Bank di Indonesia mengalihkan kartu ATM berbasis magnetic stripe  ke kartu ATM berbasis Chip.

Bank Indonesia menjelaskan, proses pergantian dari ATM lama ke ATM teknologi chip paling lambat dilakukan pada 31 Desember 2021 untuk seluruh Kartu ATM, Kartu Debet, terminal ATM, terminal EDC dan sarana pemrosesnya.

Apabila sampai tanggal 31 Desember 2021 belum diganti, maka kartu ATM/debet yang memakai teknologi magnetic stripe masih bisa dipakai namun hanya untuk transaksi pada rekening yang diperjanjikan bersaldo maksimal Rp 5 juta.

Di Kalsel, bank sudah ada yang mentransformasi ATM chip sejak 2019. "Betul, di BRI untuk implemantasi kartu debet berchip sudah dimulai dari tahun 2019 yang lalu," kata pimpinan BRI Cabang Martapura, Dwi Wahyu Kurniawan. 

Baca juga: Kemudahan Transaksi, Bank Kalsel Syariah Minta Nasabah Ganti Kartu ATM Lama ke ATM Chip Baru

Baca juga: Seluruh Kartu Debet Pakai Chip di Tahun 2021 Ini Target Bank Indonesia

Selain adanya surat resmi BI, hal ini dilakukan tujuannya untuk pengamanan transaksi nasabah.

"Kami selalu mengedukasi nasabah, walaupun kartu debet telah diganti yang berchip, namun kunci keamanan transaksi di mesin ATM adalah dengan merahasiakan pin kartu ATM tersebut, yaitu salah satunya dengan menutup dengan tangan ketika sedang input pin ATM dan rutin dalam mengganti pin, " jalasnya. 

Pun menurut Government Business Bank Mandiri, Hendra Satria, sudah juga menggunakan ATM ber-chip.

Menurut Analis Service Manajemen Layanan Wilayah Banjarmasin (Regional Kalimantan) BNI Kalsel, Achmad Syahbani, sementara ini batas waktu penggantian kartu debet ber chip itu tanggal 30 April 2021.

"Untuk teknisnya, masih dalam tahap koordinasi dengan kartu pusat," sebutnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)