Ramadhan 2021
Hukum Menggabung Puasa Qadha Ramadhan 2021 dengan Puasa Sunnah dalam Islam
Bulan Ramadhan 2021 atau Ramadhan 1442 Hijriah sebentar lagi tiba. Bagi yang masih memiliki utang puasa pada Ramadhan tahun lalu, hendaknya dilunasi.
Editor : Anjar Wulandari
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ramadhan 2021 atau Ramadhan 1442 Hijriah sebentar lagi tiba. Bagi yang masih memiliki utang puasa pada Ramadhan tahun lalu, hendaknya segera dilunasi.
Namun ternyata, banyak yang masih bertanya apakah boleh mengerjakan puasa sunnah digabung dengan mengqodho (mengganti) Puasa Ramadhan.
Lantas bagaimana jika ingin menggabung Puasa Sunnah dengan Qadha Puasa Ramadhan?
Baca juga: Keutamaan Shalat Jumat di Bulan Syaban 1442 H, Pembuka Jelang Tibanya Ramadhan 2021
Baca juga: Doa Berbuka Puasa Ramadhan 1442 H, Simak Pula Adab Hendak Menyantap Hidangan di Ramadhan 2021
Wakil Sekretaris PWNU DIY Ustaz Muhajir mengatakan, untuk menggabungkan dua puasa antara puasa sunnah dan qadha puasa Ramadhan ada dua hukumnya dalam Islam. Yang diperbolehkan yaitu mengqadha puasa yang hukumnya sunah dengan sunah.
"Yang diperbolehkan yaitu mengqadha puasa yang hukumnya sunah dengan sunah. Sedangkan puasa wajib seperti Ramadhan dilarang untuk menggabungkannya," jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Selasa (11/08/2020).

Pendapat Ustaz Muhajir pun diperjelas dalam fatwa Syabakah Islamiyah:
فإن من عليه صيام واجب من قضاء رمضان، أو من كفارة، أو نحو ذلك، فلا يصح له أن يجمعه مع صوم التطوع بنية واحدة، لأن كلاً من الصوم الواجب وصوم التطوع عبادة مقصودة مستقلة عن الأخرى، ولا تندرج تحتها، فلا يصح أن يجمع بينهما بنية واحدة
Artinya: ”Orang yang melaksanakan puasa wajib, baik qadha ramadhan, puasa kaffarah, atau puasa lainnya, tidak sah untuk digabungkan niatnya dengan puasa sunah. Karena masing-masing, baik puasa wajib maupun puasa sunah, keduanya adalah ibadah yang harus dikerjakan sendiri-sendiri. Dan puasa sunah bukan turunan dari puasa wajib. Sehingga tidak boleh digabungkan niatnya.” (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 7273)
Hal serupa pun, dijelaskan Mazhab Hambali yang lebih keras dalam menghukumi hal ini.
Para ulama mazhab ini menyatakan haram hukumnya mendahulukan puasa sunah sementara masih punya utang puasa wajib.
Dasarnya adalah hadis riwayat Ahmad dari Abu Hurairah RA:
Siapa yang berpuasa sunah namun ia masih memiliki tanggungan puasa Ramadan (yang harus di-qadha), puasa sunah tidak diterima sampai ia menyelesaikan puasa wajibnya."
Namun, ada juga beberapa kalangan yang berpendapat menyatakan boleh menggabungkan puasa sunah dengan wajib kecuali puasa 6 hari pada bulan Syawal.

Seperti yang dijelaskan Imam Ibnu Utsaimin: