Banjir di NTT

Inilah Wilayah yang Paling Terdampak Banjir di NTT, BNPB: 24 Orang Dilaporkan Hilang

Banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur ( NTT) telah menimbulkan kerugian tidak sedikit, sudah 67 orang meninggal dunia

Dokumen BPBD TTU
Rumah warga di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) yang diterjang banjir. Inilah Wilayah yang Paling Terdampak Banjir di NTT, BNPB: 24 Orang Dilaporkan Hilang 

Editor : Anjar Wulandari

BANJARMASINPOST.CO.ID, KUPANG - Banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Timur ( NTT) telah menimbulkan kerugian tidak sedikit. Selain korban jiwa, juga korban harta.

Banjir berlumpur menghancurkan rumah tinggal warga di sejumlah desa di Kabupaten Flores Timur, NTT.

Sementara itu, berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menurut update data pada Senin (5/4/2021) pukul 05.00 WIB, tercatat korban meninggal dunia akibat bencana ini sebanyak 44 orang. Namun data terbaru korban jiwa telah mencapai 67 orang.

Baca juga: Bencana di Hari Paskah, Banjir dan Longsor di Adonara NTT Sudah Tewaskan 67 Warga

Baca juga: 67 Orang Tewas Akibat Banjir di NTT, Marion Jola Tak Bisa Tidur: Mohon Doa

Selain itu, bencana membuat sebanyak 256 jiwa mengungsi di Balai Desa Nelemawangi dan sejumlah warga lain mengungsi di Balai Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng Kabupaten Flores Timur, NTT.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati mengatakan, selain korban meninggal dan warga yang mengungsi, sebanyak 24 orang masih dilaporkan hilang.

Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak permukiman di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada minggu dini hari.
Seorang warga menyaksikan banjir bandang yang merusak permukiman di Desa Waiburak, Kecamatan Adonara Timur, Flores Timur, NTT, Minggu (4/4/2021). Berdasarkan data BPBD Kabupaten Flores Timur sebanyak 23 warga meninggal dunia akibat banjir bandang yang dipicu hujan dengan intensitas tinggi pada minggu dini hari. (ANTARA FOTO/HUMAS BNPB)

"Sedangkan warga luka-luka, mereka telah mendapatkan perawatan medis," kata Raditya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (5/4/2021) pagi.
Wilayah terdampak dan jumlah kerusakan

Sebanyak sembilan desa yang tersebar di empat kecamatan terdampak peristiwa ini, yaitu:

  • Desa Nelemadike dan Nelemawangi (Kecamatan Ile Boleng),
  • Desa Waiburak dan Kelurahan Waiwerang (Kecamatan Adonara Timur),
  • Desa Oyang Barang dan Pandai (Kecamatan Wotan Ulu Mado),
  • Desa Duwanur, Waiwadan dan Daniboa (Kecamatan Adonara Barat).

Tak hanya itu, bencana juga menyebabkan kerugian materil dan merusak sejumlah infrastruktur bangunan, yakni:

  • Sebanyak 17 unit rumah hanyut,
  • Sebanyak 60 rumah terendam lumpur,
  • Sebanyak 5 jembatan putus.

"BPBD setempat masih terus melakukan pendataan dan verifikasi dampak korban maupun kerusakan infrastruktur," ujar Raditya.

Banjir di Sumba Timur

Sementara itu, bencana banjir juga terjadi di Kabupaten Sumba Timur, NTT, pada Minggu (4/4/2021) pukul 10.00 Wita.

Disebutkan bahwa hujan dengan intensitas tinggi selama beberapa hari mengakibatkan meluapnya sungai setempat.

Sebanyak empat kecamatan terdampak banjir tersebut yaitu Kecamatan Kambera, Pandawai, Karera dan Wulawujelu.

"BPBD Kabupaten Sumba Timur menginformasikan sebanyak 54 KK atau 165 jiwa mengungsi, sedangkan 109 KK atau 475 KK terdampak," papar Raditya.

Baca juga: Setelah Anggota Kafilah MTQ Positif Covid-19, Virus Serang Bagian Kesra Pemko Banjarbaru

Baca juga: Kondisi Liza Aditya dan Bebby Fey Disorot, Pasca Pernikahan Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved