Wabah Corona di Kalsel

UPDATE Covid 19 Kalsel: Positif Bertambah 221 Orang, Sembuh 150, Meninggal 6

Kasus Covid-19 Kalsel, Kamis (15/4/2021), total 31.098 orang positif, 27.347 orang sembuh, 2.862 orang dirawat, 889 orang meninggal, 425 orang suspek.

Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
SATGAS PENANGANAN COVID-19 PROVINSI KALSEL
Sebaran kasus Covid-19 di Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (15/4/2021). 

Editor: Alpri Widianjono

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Penambahan kasus positif Covid-19 harian Provinsi Kalimantan Selatan, Kamis (15/4/2021), sebanyak 221 orang.

Mereka yang terkonfirmasi positif itu berasal dari Kota Banjarmasin sebanyak 84 orang , Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) 32 orang , Kabupaten Tanah Laut (Tala) 30 orang , Kabupaten Barito Kuala (Batola) 18 orang.

Dari Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) 18 orang , Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) 12 orang , Kabupaten Banjar 7 orang , Kabupaten Tapin 7 orang , Kabupaten  Balangan 7 orang , Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) 5 orang dan Kota Banjarbaru 1 orang.

Sementara itu pasien dilaporkan sembuh sebanyak 150 orang, berasal dari tempat karantina di Kabupaten Banjar 44 orang , Kabupaten HSU 36 orang , Kabupaten Tanbu 17 orang , Kabupaten Tala 14 orang.

Baca juga: Covid-19 Banjarbaru: Positif Bertambah 6 Orang, Meninggal 2 Orang

Kemudian dari tempat karantina di Karantina Barito Kuala 11 orang , Kabupaten Tapin 11 orang , Kabupaten Balangan 10 orang , Kabupaten HSS 3 orang , Kabupaten HST 3 orang dan Kabupaten Kotabaru 1 orang.

Pasien dilaporkan meninggal ada 6 orang, berasal dari Kabupaten Tala satu orang pada 14 April 2021 , Kabupaten HST satu orang pada 14 April 2021 , Kabupaten HSU satu orang pada 13 April , Kabupaten Tabalong  satu orang pada 15 April dan dua orang dari Kota Banjarbaru  pada 14 April 2021.

Dengan penambahan tersebut, maka total positif Covid-19 di Provinsi Kalsel menjadi 31.098 orang, sembuh 27.347 orang, dirawat 2.862 orang, meninggal 889 orang, suspek 425 orang.

Ahli Epidemiologi dr IBG Dharma Putra menjelaskan, kekebalan kelompok atau herd immunity terjadi jika lebih dari 80 persen populasi sudah punya imunitas. Namun, secara teoritis hal ini baru terbukti terjadi pada penyakit campak.

Baca juga: Petugas Kesehatan dan Babinsa Temukan 3 Warga Sambung Makmur Kabupaten Banjar Positif Covid-19

Baca juga: Tingkat Kesembuhan dan Prosentase Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia Semakin Membaik

Vaksinasi menurutnya bukan untuk mencapai herd immunity, melainkan untuk memotong rantai penularan pandemi dan mempersingkat penyebaran Covid-19.

"Apalagi dengan efikasi yang tidak tinggi, serta rantai dingin tak cukup optimal dan pelaksanaan yang potensial tertunda. Jadi tercapainya herd immunity sebaiknya tidak menjadi target," ujarnya.

Dharma menilai, sebaiknya target program vaksinasi hanya untuk mempersingkat pandemi.

"Dan berdasarkan pengalaman emperis, berarti fokus targetnya adalah nakes dan lansia dulu. Baru yang lain," pungkasnya. 

(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)

Catatan Redaksi:

Mari bersama kita lawan virus corona. Banjarmasinpost.co.id mengajak semua pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di setiap kegiatan. Ingat pesan ibu: laksanakan 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, selalu Menjaga jarak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved