Wabah Corona di Kalsel
Prokes Menurun, Tim Pakar ULM Prediksi Kondisi Pandemi April 2021 Berpotensi Terburuk
Data Tim Pakar Percepatan Penanganan Covid-19 ULM, 15 hari pertama April 2021 adalah paling tinggi, 3.214 kasus positif. Diprediksi akan terus naik.
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Alpri Widianjono
Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pemerintah terus menggenjot program vaksinasi Covid-19 terhadap segmen masyarakat yang paling rentan tertular.
Khususnya, tenaga kesehatan, pelayanan publik dan aparat penegak hukum. Termasuk di Provinsi Kalimantan Selatan.
Namun bagi masyarakat, kedisiplinan penerapan protokol kesehatan ( prokes ) masih menjadi kunci dalam mengendalikan penularan Covid-19.
Sayangnya, masih ada warga Kalsel yang diilai Tim Pakar Percepatan Penanganan Covid-19 ULM ( Universitas Lambung Mangkurat ) telah kendur dalam penerapan prokes.
Baca juga: Kesembuhan Pasien Covid-19 di Tala Mulai Menanjak, Puluhan Orang Dipulangkan
Baca juga: Jalani Vaksinasi Covid-19 Saat Puasa, Lansia Perlu Persiapkan Hal Ini
Hal ini membuat khawatir atas kondisi penularan Covid-19 di Banua.
Anggota Tim Pakar Percepatan Penanganan Covid-19 ULM, Hidayatullah Muttaqin, Minggu (18/4/2021), mengatakan, sejak awal pandemi Kalsel telah mengalami situasi paling berat pada Maret 2021.
"Namun, kondisi pada bulan April, berpotensi lebih buruk dari Maret," kata Hidayatullah Muttaqin.
Dibeberkannya, laju pertumbuhan kasus 15 hari pertama pada April adalah paling tinggi, dimana ada 3.214 kasus positif.
Baca juga: Ucapan ke Nagita yang Hamil Picu Reaksi Raffi Ahmad, Dimas Kini Diduga Terinfeksi Covid-19
Lalu, pengabaian terhadap prokes dalam menjalankan kegiatan ibadah di bulan Ramadhan, dapat memicu penularan secara massif.
Tingginya tingkat penularan di tengah masyarakat mendorong semakin banyaknya jumlah penduduk usia 50 tahun ke atas yang terpapar Covid-19.
Jika ini terjadi, potensi peningkatan jumlah kematian Covid-19 dapat melonjak tinggi.

Kondisi pandemi Covid-19 di Kalsel menunjukkan risiko kematian pada kelompok usia 60 tahun ke atas mencapai 13 persen diikuti kelompok usia 50-59 tahun adalah 7 persen
Adapun pada kelompok usia 40-49 tahun adalah 3 persen, 30-39 tahun 1 persen sedangkan 20-29 tahun di bawah 0,5 persen.
Data per 15 April menunjukkan kasus kematian sudah sebanyak 55 orang yang lebih tinggi dari sebelumnya pada periode yang sama.