Ekonomi dan Bisnis
Nyaris Tutup Terdampak Pandemi, Agen Ridho Tour And Travel Tapin Kini Jualan Barang Lain
Ridho Tour And Travel terdampak pandemi covid-19. Perusahaan travel itu kini jualan barang lain
Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Penyebaran Covid-19 secara Nasional juga sangat berdampak pada sejumlah pengusaha tour and travel di Kabupaten Tapin.
Pemilik Ridho Tour And Travel H. Ahmad Humaidi mengatakan, sejak awal penyebaran covid-19 hingga saat ini banyak penyedia jasa biro perjalan sangat berpengaruh.
"Apalagi ada larangan mudik ini, sepertinya semua biro perjalanan sebagian sudah gulung tikar atau bangkrut," jelasnya saat ditemui Banjarmasinpost.co.id di konternya, Senin, (26/04/2021).
H. Ahmad Humaidi mengatakan menyikapi situasi ini, sejak awal Pandemi Covid-19 pihaknya sudah mengisi konter dengan jualan barang lain yang dicari atau dibutuhkan masyarakat.
Baca juga: Penumpang Umum ke Kalteng Wajib Rapid Test Antigen, Begini Imbasnya Dikeluhkan Pengusaha Travel
Baca juga: Travel di HSS Gunakan Layanan Eazy Paspor untuk Pembuatan Paspor Jemaah
"Untuk penjualan tiket pesawat, selama ada Pandemi Covid-19, sepertinya sudah tidak bisa diharapkan lagi, jadi kita hanya bisa berdoa semoga pandemi ini cepat berlalu," harapnya.
Ia mengatakan, situasi ini Kecuali ke depannya ada solosi dari pemerintah untuk meringankan persyaratan terbang.
"Calon penumpang wajib rapied test dengan biaya yang terlalu mahal dan berdasarkan informasi saat ini sangat sakit karena ada alat yang dimasukan ke hidung," jelasnya.
Sementara itu, Seorang sopir Angkutan Jurusan Martapura-Tanjung, Bani (45) saat ditemui mengatakan selama covid-19 angkutan sepi dan selama bulan puasa tidak ada penumpang.
"Ya, paling ada dua atau tiga orang penumpang, Jadi terkadang tidak bisa manaksi (narik) jadi dari 3 mobil angkot di satukan yang berangkat satu angkot," jelasnya.
Bani mengakui sudah tahu adanya larang tidak mudik pada tanggal 6 mendatang dan akan ada pos penyekatan larangan mudik di Binuang.
"Iya, kita sudah tahu dari berita, tapi belum ada surat imbauan langsung," jelasnya.
Baca juga: Asosiasi Travel di Banjarmasin Menolak Jika Swasta Juga ikut Dilarang Mudik Lebaran 2021
Ia mengatakan bila sudah resmi diberlakukan belum tahu nasib ke depan seperti apa.
"Memang biasanya tiga hari sebelum lebaran, sudah ada yang Carter angkutan tapi tidak tahu nanti apakah bisa manaksi atau tidak," jelasnya.
Ia berharap ada keringanan untuk angkutan karena manaksi sebagai mata pencaharian sehari-hari. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene).