Harga Bitcoin
Harga Bitcoin Terus Menanjak Menuju US$ 40.000, Trader Acuhkan Sentimen Negatif dari China
Pascaresmi diterima sebagai alat pembayaran yang sah di Negara El Savador. Harga Bitcoin terus menanjak mendekati US$40.000
Editor : Anjar Wulandari
BANJARMASINPOST.CO.ID - Angin segar terus berembus pada mata uang digital populer saat ini, Bitcoin, pascaresmi diterima sebagai alat pembayaran yang sah di Negara El Savador.
Harga Bitcoin pun terus menanjak tak terbendung. Bahkan kini mencoba menembus level psikologis US$ 40.000.
Sementara itu, para trader tampaknya mengacuhkan sentimen negatif. Mereka mengabaikan berita yang berpotensi suram untuk dunia kripto di China.
Seperti diberitakan, mata uang kripto menjadi salah satu aset digunakan pelaku pencucian uang di China.
Data didapat polisi di China menangkap 1.100 orang pencucian uang dari hasil penipuan melalui telepon maupun internet.
Jumlah yang cukup besar ini diungkapkan kementerian keamanan publik setempat.
Penggunaan mata uang kripto di China memang menjadi perhatian serius. Pengetatan dilakukan dengan melarang perdagangan dan penambangan bitcoin.
Itu termasuk perintah penutupan untuk penambang Bitcoin di Provinsi Qinghai, larangan beberapa kata kunci blockchain di seluruh negeri tembok raksasa.
Baca juga: Polisi China Tangkap 1.100 Orang Pelaku Pencucian Uang, Transaksi Gunakan Bitcoin
Baca juga: Jadi Alat Pembayaran Sah di El Savador, Harga Bitcoin dan Bitcoin Diamond Melejit 9 Juni 2021
Melansir data CoinDesk, Kamis (10/6/2021), harga Bitcoin menyentuh posisi US$ 38.461,25, menuju US$ 40.000, setelah terjungkal ke level US$ 31.000 pada Selasa (8/6) lalu. Ini merupakan posisi tertinggi Bitcoin sejak 4 Juni lalu.
“Satu sinyal yang mendukung kelanjutan untuk pembalikan bullish saat ini adalah jumlah Bitcoin yang terlihat meninggalkan bursa dari perspektif on-chain,” kata Sean Rooney, Head of Research Valkyrie Investments, seperti dikutip CoinDesk.
Menurut dia, arus keluar Bitcoin selama pemulihan ini adalah yang tertinggi sepanjang 2021. Rooney percaya, pola tersebut perlu dipertahankan agar harga kripto dengan kapitalisasi terbesar di dunia itu kembali di atas US$ 40.000.
"Tren ini perlu terus dipertahankan, untuk menembus resistensi US$ 42.000," ujarnya. “Pemulihan dari kondisi oversold ini berpotensi dibantu oleh sentimen positif yang sangat dibutuhkan dengan meningkatnya harapan adopsi di El Salvador”.

Parlemen El Salvador pada Rabu (9/6) menyetujui Bitcoin sebagai alat pembayaran yang sah, mengamanatkan semua bisnis untuk menerima uang kripto ini. Langkah tersebut telah meningkatkan harapan untuk adopsi Bitcoin yang meluas.
Hanya, “Traders masih memiliki keraguan ke mana arah pasar, sehingga leverage tetap relatif rendah,” kata Le Rest, Partner di ExoAlpha, seperti dilansir CoinDesk.