Berita Tanahlaut
PPDB SMA/SMK, Pendaftar Jalur Zonasi di Pelaihari Banyak Datangi Sekolah, Bingung Masalah ini
Kendala paling dominan yang dihadapi pendaftar PPDB SMA/SMK di Pelaihari yakni koordinat di google map tidak sesuai dengan alamat tinggal
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Secara serentak Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah lanjutan atas di Kalimantan Selatan (Kalsel) dimulai Senin (28/6/2021) hari ini.
Pendaftaran dilakukan secara daring melalui website PPDB online.
Namun umumnya pihak sekolah juga membuka diri dan siap membantu pendaftar jika mengalami kesulitan.
Di SMAN 1 Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), misalnya, menyediakan puluhan unit komputer guna membantu memudahkan pendaftar melakukan pendaftaran secara daring.
Petugas IT juga disiagakan yang tiap saat siap membantu memandu.
Baca juga: Hari Pertama PPDB SMA SMK, 50 Pendaftar Dilayani di Posko PPDB SMAN 1 Martapura
Baca juga: PPDB SMA/SMK Dimulai, SMAN 1 Pelaihari Siapkan 50 Komputer dan Tenaga IT Bagi Pendaftar
Kepala SMAN 1 Pelaihari Ihsanul Imani menerangkan ada empat jalur pendaftaran di sekolahnya yaitu zonasi, prestasi, afirmasi, dan pindahan.
Dikatakannya, kendala paling dominan yang dihadapi pendaftar yakni pendaftar jalur zonasi.
"Keluhan paling banyak terkait koordinat di google map tidak sesuai dengan alamat tempat tinggal," sebut Ihsanul.
Hal itu berpengaruh signifikan jika koordinat melenceng jauh karena dampaknya bisa tak masuk kategori jalur zonasi.
Contohnya, ada pendaftar yabg rumahnya di Saranghalang, tapi koordinat di google map di Jalan Perintis din kawasan Pasar Lama Pelaihari berjarak sekitar tiga kilometer.
"Bahkan ada yang tinggalnya di sekitar Kodim tapi koordinya di Kapuas, Kalteng," papar Ihsanul.
Petugas IT SMAN 1 Pelaihari pun membantu membetulkan titik koordinat tersebut hingga tepat di atap rumah pada peta satelit.
Baca juga: 40 Warga Binaan Lapas Tanjung Diberi Bekal Pelatihan Manufaktur Pembuatan Meubel
Umumnya peserta PPDB yang datang ke SMAN 1 Pelaihari mengalami kendala tersebut.
Namun rata-rata ketidaktepatan posisi koordinat tak terlalu jauh, hanya sekitar ratusan meter.
"Akurasi koordinat google map memang segitu. Jadi, kami bantu mengepaskan koordinatnya hingga gambar balonnya benar-benar tepat di atas atap rumah," jelas salah seorang petugas IT.
Mengenain koordinat yang melenceng jauh, apalagi hinggga ke Kapuas (Kalteng), jelasnya, dikarenakan kekeliruan memasukkan data alamat.
"Setelah kami cek, input alamatnya yakni alamat kelahiran," tandasnya.
Salah seorang pendaftar, Muhammad Fauzi Hamdani, juga sempat bingung ketika koordinat rumahnya berada di sekitar SMAN 1 Pelaihari.
Padahal rumahnya di belakang eks hotel di kawasan Jalan KH Mansyur berjarak sekitar satu kilometer.
Petugas IT pun kemudian membantu alumni MTsN 2 Tala itu membetulkan posisi koordinat rumah Fauzi.
Setelah dicek, hal tersebut dikarenakan ketidakcocokan data nama jalan alamat.
Baca juga: Jaga Skill Prajurit TNI, Anggota Kodim 1006 Martapura Digenjot Latihan Menembak
Pada Kartu Keluarga tertera di Jalan A Yani RT 6 RW 3. Padahal, rumah Fauzi terletak di kawasan Jalan KH Mansyur.
Sekadar diketahui, sebagian pihak/lembaga masih menuliskan Jalan A Yani pada, bukan Jalan KH Mansyur.
Ketidsktepatan koordinat juga dialami Aulia Putri Nwbilah yang beralamat di Jalan Basuki Rahmat.
"Tapi gak begitu jauh gesernya dan sudah dibetulkan," sebutnya didampingi sang ibu.
Sebagian pendaftar yang datang juga dikarenakan ketidakstabilan jaringan internet di rumahnya, ada pula yang tidak punya kuota internet.
Ada juga yang takut salah mengisi form isian di website.
"Bisa saja sih sebenarnya daftar di rumah pake smartphone, tapi takut salah input data. Daripada salah-salah, kan lebih baik ke sekolahan sehingga kalau salah atau bingung bisa langsung bertanya kepada petugas IT," ucap M Lutfi, alumni MTsN 2 Tala.
(Banjarmasinpost.co.id/roy)