Pria Bertato Jadi Kaum Mushala
Sejak 2003 Silam, Jay Sudah Tinggal Di Banjarbaru dan Buka Usaha Tato
Jay pria penuh tato di bagian tubuh dan wajah yang menjadi kaum, Muazin dan imam mushala Al Hidayah Minggu Raya Banjarbaru bukan orang asli warga Ba
Penulis: Khairil Rahim | Editor: Edi Nugroho
Editor: Edi Nugroho
BANJARMASIN POST.CO.ID, BANJARBARU - Jay pria penuh tato di bagian tubuh dan wajah yang menjadi kaum, Muazin dan imam mushala Al Hidayah Minggu Raya Banjarbaru bukan orang asli warga Banjarbaru
Namun kecintaannya terhadap kota dengan kota berjuluk Kota Idaman ini. Terus menjaga kebersihan baik musbala.maupun lingkungan sekitar taman Minggu Raya menjadi buktinya.
Jay mengaku dia datang ke Banjarbaru pada 2002 untuk mencari rezeki. Setelah sekian lama melalangbuana ke beberapa kota mulai dari Riau hingga Jakarta.
"Lalu pada 2003 saya membuka studio tato yang ternyata banyak peminat dan bertahan hingga saat ini," tandas dia.
Baca juga: Uang Rehab Mushala Dari Hasil Jasa Usaha di Tatoo Andalas Banjarbaru
Baca juga: Jay Ternyata Punya Usaha Bikin Tato di Seberang Mushala Al Hidayah Minggu Raya Banjarbaru
Baca juga: Bertato Hingga di Wajah, Dipercaya Jadi Petugas Kebersihan Mushala Al Hidayah
Baca juga: Bertato Hingga di Wajah, Dipercaya Jadi Petugas Kebersihan Mushala Al Hidayah
Untuk urusan Tatoo, Jay mengaku Ali dilakukannya di Riau di bagian lengan sebelah kanan. Saat itu dia tertarik dengan gambar-gambar bahkan saat masih kecil.
Tato Jay semakin banyak tidak hanya di seluruh tubuhnya tapi hingga ke bagian wajah yang baru saja dia tato saat berada di Kota Banjarbaru.
"Tatoo bukan identik dengan premanisme namun tato adalah seni rajah tubuh," kata dia. (Banjarmasin post.co.id/Khairil rahim).