PPKM Darurat
Penarikan Uang di ATM Maksimal Jadi Rp 20 Juta, BI: Dukung PPKM Darurat
Jika sebelumnya maksimal penarikan di ATM hanya Rp 15 juta, kini naik menjadi Rp 20 juta. Penyesuaian batas maksimum ini bersifat sementara.
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Demi mendukung Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM) Darurat, Bank Indonesia menaikkan batas maksimum penarikan uang di Anjungan Tunai Mandiri ( ATM) dengan ATM Cip.
Jika sebelumnya maksimal penarikan di ATM hanya Rp 15 juta, kini naik menjadi Rp 20 juta. Penyesuaian batas maksimum penarikan di ATM ini bersifat sementara.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Erwin Haryono mengatakan, penyesuaian ini untuk mendukung penerapan PPKM Darurat. Penyesuaian ini akan dilakukan mulai 12 Juli hingga 30 September 2021.
"(Penyesuaian) dilakukan dalam rangka mendukung kebijakan pemerintah terkait PPKM Darurat guna menekan laju Covid-19," kata Erwin dalam keterangan tertulis, dilansir dari Kompas.com, Kamis (8/7/2021).
Baca juga: Bulan Depan, Giliran Nasabah Bank Syariah di Kalsel Ganti Buku Tabungan dan ATM menjadi BSI
Baca juga: Tarif Biaya Transaksi ATM LINK Dibatalkan, Himbara: Polemiknya Lebih Besar
Erwin menjelaskan, bank sentral akan menaikkan batas maksimal penarikan uang tunai di mesin ATM, dari semula Rp 15 juta per hari menjadi Rp 20 juta per hari untuk satu rekening. Penyesuaian tersebut hanya berlaku bagi kartu debit dan mesin ATM yang telah mengadopsi teknologi chip.
"Dalam hal ini BI telah mengimbau bank untuk mempublikasikan kepada masyarakat daftar lokasi ATM yang dapat melakukan penarikan tunai dengan limit baru," tutur dia.
Erwin memastikan, BI terus melakukan koordinasi dan sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait termasuk asosiasi industri dalam menempuh langkah-langkah kolektif untuk melakukan pemantauan, asesmen, pencegahan, dan mitigasi implikasi penyebaran Covid-19.
"BI mengajak masyarakat untuk senantiasa menerapkan protokol kesehatan dengan memberlakukan 6M, yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilitas, dan menghindari makan bersama," ucap dia.

* Arti Logo ATM: Visa, Cirrus, Alto, Link, GPN, JCB, Prima, dan Lainnya
Bagi yang kerap melakukan transaksi di ATM, tentu sudah tak asing lagi dengan beberapa kode berbentuk logo yang terpasang di badan mesin anjungan tunai maupun pintu masuk.
Logo-logo yang lazim tertera di mesin ATM yang ada di Indonesia antara lain Cirrus, Visa, Alto, Link, GPN, Prima, ATM Bersama, JCB, Union Pay, Plus, American Express, Discover, dan Maestro.
Lalu apa arti dari kode-kode pada mesin anjungan tunai tersebut?
Dilansir dari Kompas.com, logo-logo tersebut adalah merupakan perusahaan penerbit kartu ATM maupun perusahaan provider jaringan switching yang berguna untuk melakukan berbagai transaksi seperti penggunaan ATM dan mesin EDC (electronic data capture).
Provider tersebut bisa berasal dari perusahaan nasional maupun perusahaan global. Nah beberapa logo tersebut juga terdapat pada kartu ATM atau kartu debit.
Dalam setiap satu kartu debit, setidaknya memiliki dua logo di dalamnya. Dengan adanya provider switching, maka kartu debit, bisa digunakan tanpa harus di mesin ATM bank yang sama atau bank penerbit kartu.
Kartu debit bisa dipakai di mesin ATM mana pun asalkan logo yang terdapat di kartu debit juga tercantum di mesin ATM, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Hal yang sama juga berlaku untuk kartu kredit.
Namun yang perlu diketahui, penggunaan jaringan switching ATM biasanya akan dikenakan biaya. Setiap perusahaan provider memiliki tarif yang berbeda-beda untuk setiap kartu ATM bank baik tarik tunai dan cek saldo.
Provider juga akan mengenakan biaya berupa nilai tukar kurs apabila penarikan tunai dilakukan di mesin ATM berlogo sama yang berada di luar negeri.
Berikut penjelasan beberapa logo switching di mesin-mesin ATM yang ada di Indonesia:
1. Cirrus dan Maestro
Cirrus jaringan lintas bank di dunia yang dimiliki oleh MasterCard Worldwide. Cirrus pertama kali didirikan tahun 1982 dan dimiliki oleh raksasa finansial MasterCard.
Selain Cirrus, Mastercard juga memiliki jaringan Maestro dan kartu kredit Diners Club. Baik Cirrus maupun Maestro terhububung dengan lebih dari dari 2 juta ATM di 93 negara.
2. ATM Bersama

ATM Bersama adalah provider switching miliki PT Artajasa Pembayaran Elektronik yang juga terhubungan dengan jaringan switching Paynet Malaysia dan JCB Jepang.
3. Link
Link adalah jaringan switching yang dikembangkan bank BUMN atau bank Himbara meliputi Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN.
4. Alto
PT ALTO Network adalah jaringan ATM ketiga yang beroperasi di Indonesia, yang awalnya menghubungkan tiga bank di Indonesia. Namun kini beberapa bank juga sudah bergabung dalam jaringan milik Alto.
5. Visa
VISA merupakan produk dari Visa International Service Association asal Amerika Serikat. Perusahaan switching juga terbilang tua, yakni sudah ada sejak 1955 dan kepopulerannya menyamai Mastercard.
6. GPN
Gerbang Pembayaran Nasional atau GPN adalah sebuah sistem pembayaran yang menghubungkan transaksi nontunai dengan seluruh instrumen perbankan di Indonesia.
GPN adalah sistem yang berfungsi untuk mengintegrasikan transaksi antar bank sebagaimana Mastercard dan Visa, namun bedanya GPN hanya berlaku di Indonesia.
GPN sendiri bukan berasal dari bank atau perusahaan keuangan. Jaringan switching ini dirintis oleh Bank Indonesia (BI).
7. ATM Prima
Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Daftarkan email
ATM Prima merupakan salah satu produk dari Jaringan PRIMA yang menghubungkan transaksi finansial antarbank pada semua jaringan ATM di seluruh Indonesia.
Hampir semua bank BUMN dan swasta di Indonesia terhubung dengan jaringan Prima yang dikelola PT Rintis Sejahtera.
Baca juga: Biaya Transaksi ATM Link Per 1 Juni 2021 Ditunda, Masih Dibahas Bank Himbara dan Kementerian BUMN
Baca juga: Penyerapan Dana PEN Himbara 49,5 Persen, Bank Kalsel Harapkan Pengajuan Rp 500 Juta Turut Bantu ini
8. JCB
JCB adalah kepanjangan dari Japan Credit Bureau. Meski tak seluas dua switching milik Mastercard, JCB banyak digunakan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
9. Union Pay
Union Pay merupakan raksasa pembayaran yang berasal dari Shanghai China. Meski tak sebesar Mastercard dan Visa, jaringan Union Pay bisa dibilang cukup besar karena berskala global. (*)