ATM Link
Biaya Transaksi ATM Link Per 1 Juni 2021 Ditunda, Masih Dibahas Bank Himbara dan Kementerian BUMN
Biaya transaksi di ATM LINK yang rencananya diterapkan 1 Juni 2021 kemungkinan diundur. Saat ini Kementerian BUMN dan Bank Himbara masih membahas
Editor : Anjar Wulandari
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Penerapan biaya transaksi di ATM LINK yang rencananya diterapkan 1 Juni 2021 kemungkinan diundur.
Hal itu lantaran belum ada keputusan resmi dari Kementerian BUMN dengan manajemen Bank Himbara, dan masih dibahas lebih lanjut.
"Kalau hasil keputusannya sudah ada akan segera kami informasikan," kata Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha dilansir dari Kontan.co.id, Sabtu (29/5).
Sebelumnya ramai diberitakan per 1 Juni 2021, transaksi di ATM Link milik bank-bank BUMN atau Bank Himbara kena biaya.
Tak hanya transaksi tarik tunai, tapi sekadar cek saldo yang sebelumnya gratis di ATM Link milik Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN, nantinya dikenai biaya.
Baca juga: Per 1 Juni 2021 Transaksi di ATM LINK Kena Biaya, Tarif Cek Saldo Rp 2.500
Baca juga: Transaksi di ATM Link Kena Biaya, Kenali Ciri-ciri ATM Berbiaya Ini Agar Tak Salah
Sekadar diketahui, transaksi off us merupakan transaksi penggunaan kartu debit pada mesin ATM bank lain.
ATM Link yang ada saat ini bukan dimiliki bersama empat bank Himbara. Namun, masing-masing bank memiliki ATM yang kemudian di Link-an ke bank himbara lainnya.
Jika ATM Link tersebut dimiliki Bank Mandiri misalnya maka transaksi cek saldo dan tarik tunai yang kartu debit tiga bank Himbara lain yang semula gratis akan dikenakan biaya.
Sementara transaksi yang dilakukan nasabah Bank Mandiri tetap gratis. Untuk mengetahui bank himbara pemilik ATM Link yang ingin digunakan bertransaksi bisa dilihat dari stiker besar yang ditempel di depan mesin ATM.
Adapun biaya cek saldo transaksi off us di jaringan ATM Link akan dikenakan sebesar Rp 2.500, sedangkan transaksi tarik tunai sebesar Rp 5.000. Sementara biaya transfer antarbank tidak mengalami perubahan atau tetap di angka Rp 4.000.
Rudi menjelaskan, rencana pengenaan tarif cek saldo dan tarik tunai tersebut karena memang biaya pemeliharaan ATM sangat besar. Untuk bisa memberikan pelayanan yang aman dan nyaman kepada nasabah maka pemeliharaan mesin ATM harus dilakukan dengan baik.
Adapun jumlah ATM Bank Mandiri yang sudah terhubung dalam jaringan ATM Link, menurut Rudi, saat ini mencapai sekitar 80%. Total mesin ATM bank ini per Maret 2021 sebanyak 13.112 ATM. Sementara dalam keterangan resmi Himbara, total ATM keempat bank yang sudah terhubung dalam jaringan Link tercatat telah mencapai 4.500 ATM.

Selain itu, lanjut Rudi, pengenaan tarif ini juga merupakan momentum untuk mendorong nasabah melakukan transaksi secara digital lewat platform Livin by Mandiri.
Sebelumnya, Direktur Konsumer BRI Handayani juga mengatakan, pengenaan kembali biaya cek saldo dan tarik tunai untuk transaksi off us ATM Link karena biaya untuk mengintegrasikan seluruh ATM Link milik Himbara sangat besar.
"Namun, biaya yang akan dikenakan kembali itu masih lebih rendah dari tahun 2018. Biaya untuk integrasikan ATM Himbara tahun 2020 tercatat Rp 133 miliar terhadap anggota Himbara," katanya.