Kasus Covid 19 Indonesia

UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 24 Juli 2021, Total Kasus Postif Covid-19 Capai 3.127.826

Update kasus covid-19 Indonesia 24 Juli 2021. Hari ini kasus positif baru covid-19 sebanyak 45.416 orang. Total kasus positif covid-19 ada 3.127.826

SHUTTERSTOCK
Ilustrasi virus corona atau covid-19. UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 24 Juli 2021, Tambah 45.416 Kasus Baru, 39.767 Sembuh 

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Update kasus covid-19 Indonesia 24 Juli 2021. Hari ini ada penambahan kasus positif baru covid-19 sebanyak 45.416 orang.

Penambahan itu menjadikan total kasus positif covid-19 Indonesia kembali melonjak menjadi 3.127.826 pasien. Sebelumnya, berdasarkan data pada Jumat (23/7/2021), total pasien positif Covid-19 sebanyak 3.082.410 orang.

Data diambil dari laman Covid19.go.id pukul 16.20 WIB.

Diketahui pula  total pasien yang sembuh pada hari ini menjadi 2.471.678 di seluruh Indonesia.

Pada hari sebelumnya, total pasien yang sembuh, yakni 2.431.911 orang.

Ada penambahan pasien sembuh sebanyak 39.767 orang.

Baca juga: BREAKING NEWS: Update Kasus Covid-19 Indonesia 23 Juli 2021, Tambah 49.071 Kasus Baru

Baca juga: Total Kasus Covid-19 Indonesia Tembus 3 Juta, Inilah Daftar 10 Negara yang Larang WNI Masuk

Kemudian, total ada 82.013 orang yang dinyatakan meninggal dunia hingga hari ini.

Sementara itu, data kemarin total sebanyak 80.598 orang meninggal dunia.

Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia dalam 24 jam terakhir sebanyak 1.415 orang, seperti dilansir dari Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 24 Juli 2021: Tambah 45.416 Kasus Baru, 39.767 Sembuh,

Prosedur Isolasi Mandiri di Rumah

Berikut prosedur isolasi mandiri di rumah bagi pasien Covid-19, yang Tribunnews.com kutip dari laman Covid19.go.id:

Persiapan Isolasi Mandiri

1. Menyiapkan stok obat-obatan dasar seperti vitamin C, D, ZN (zinc) atau jenis obat-obatan lain sesuai anjuran dokter.

2. Mempersiapkan alat-alat kesehatan dasar seperti thermometer atau alat pengukur suhu badan dan oxymeter yang mengukur saturasi oksigen.

3. Mempersiapkan masker dan cairan disinfektan yang dapat terbuat dari air dengan sabun atau deterjen maupun cairan disinfektan dalam jumlah yang cukup.

4. Mempersiapkan ruangan terpisah yang tidak terakses oleh anggota keluarga lainnya.

5. Mempersiapkan daftar kontak orang terdekat dan terpercaya maupun hotline penting untuk kebutuhan darurat.

Maia Estianty dapat ucapan selamat Hari Ibu dari Dul Jaelani saat ia isolasi mandiri
Maia Estianty dapat ucapan selamat Hari Ibu dari Dul Jaelani saat ia isolasi mandiri (YouTube Maia Al El Dul TV)

Saat Isolasi Mandiri

1. Menerapkan pola hidup bersih yang sehat dengan berolahraga 3-5 kali seminggu, makan makanan gizi seimbang, mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas.

2. Pengelolaan sampah dan limbah harian harus dilakukan dengan hati-hati oleh pendamping, minimal yang menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).

Lalu, barang habis pakai setelah digunakan harus disimpan dalam wadah tertutup.

Sedangkan, barang tidak habis pakai harus dibersihkan terpisah dengan barang yang digunakan oleh anggota keluarga lainnya.

3. Melakukan disinfeksi rutin khususnya kepada alat rumah tangga yang sering disentuh contohnya gagang pintu, kran, toilet, wastafel, saklar, meja atau kursi.

4. Menjamin ruangan isolasi mandiri mendapat sirkulasi udara dan pencahayaan yang baik secara rutin dengan membuka jendela kamar.

5. Rutin mencatat perkembangan gejala suhu tubuh, laju nafas maupun saturasi oksigen perharinya dengan alat kesehatan yang dimiliki.

Pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk ke kantor Tribun Pontianak, Rabu (18/3/2020). Hal ini dilakukan sebagai upaya antisipasi dan deteksi dini bila terpapar virus corona (Covid-19). Suhu tubuh menjadi salah satu indikasi adanya penularan virus corona.
Pemeriksaan suhu tubuh sebelum masuk ke kantor Tribun Pontianak, Rabu (18/3/2020). (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

Untuk memudahkan proses pencatatanan yang akurat oleh petugas Puskesmas yang mengawasinya.

6. Pastikan isolasi mandiri 10 hari untuk kasus tanpa gejala dan 10 hari dengan kasus gejala ringan dengan tambahan 3 hari dalam keadaan tanpa gejala.

7. Jika terjadi perburukan kondisi, yang umumnya disertai gejala demam, batuk, sesak nafas cepat, dengan frekuensi lebih dari 30 kali permenit maka segera hubungi nomor darurat dan layanan dokter atau petugas puskesmas setempat.

8. Pastikan protokol saat memobilisasi pasien ke puskesmas atau rumah sakit diterapkan secara ketat.

Menggunakan ambulans milik pemerintah setempat dengan petugas yang memiliki APD lengkap.

* Obat Covid-19 di Apotek Banyak yang Kosong

Di tengah melonjaknya kasis positif covid-19, temuan mengejutkan didapat Presiden Joko Widodo ( Jokowi) saat blusukan mendadak di apotek kawasan Bogor, Jawa Barat, Jumat (23/7/2021).

Presiden Jokowi mendapati banyak stok obat Covid-19 yang kosong. Seperti diberitakan Tribunnews.com dengan judul Obat Covid-19 di Apotek Banyak yang Kosong, Jokowi Telepon Menkes: Stok Enggak Ada Seminggu Lebih.

Diketahui, Jokowi blusukan untuk mengecek ketersediaan sejumlah obat dan antivirus yang biasa digunakan untuk pengobatan Covid-19.

Setelah mendapati banyak obat yang stoknya kosong, Jokowi pun langsung menelpon Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.

Jokowi melaporkan kepada Menkes bahwa sejumlah obat dan antivirus kini stoknya banyak yang kosong.

Bahkan menurut pegawai apotek, stok sudah kosong selama seminggu lamanya.

Obat yang dicari Jokowi di antaranya ada, Oseltamivir, Favipiravir, azithromicyin.

"Halo Pak Menteri. Pak ini saya ini, saya cek ke apotek, apotek di Bogor ini, saya cari obat antivirus Oseltamivir enggak ada."

"Cari lagi obat antivirus yang Favipiravir juga enggak ada, kosong. Saya cari yang antibiotik, azithromicyin juga enggak ada."

"Stok enggak ada sudah seminggu lebih. Terus vitamin D3 yang 5.000 IU juga enggak ada."

"Ini saya yang dapet hanya multivitamin yang mengandung zinc, hanya itu. Suplemen juga, suplemen apa,... ini ada yang D3 ada, tapi yang 1.000 IU. Hanya ini aja."

"Kemudian yang suplemen yang kombinasi multivitamin ada. Jadi yang lain-lain, obat antivirus, antibiotik enggak ada semuanya," kata Jokowi, dikutip dari tayangan video di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Setelah menerima laporan Jokowi, Menkes mengaku akan langsung mengecek ketersediaan obat tersebut.

Menkes pun menjelaskan bahwa berdasarkan catatan, obat-obatan yang dicari Jokowi sudah tersedia secara online di beberapa apotek Kimia Farma, Century, Guardian, serta K24.

Meski demikian, Menkes mengatakan akan tetap melakukan double check untuk mengetahui secara langsung ketersediaan obat tersebut.

"Mohon maaf ya Pak, karena saya ada catatan Pak Presiden kita sudah ada yang online saya barusan cek ya Pak."

"Misalnya untuk Favipiravir di apotek Kimia Farma Tajur Baru ada 4.900. Apotek Kimia Farma Juanda 30 ada 4.300, Kimia Farma di Semplak Bogor 4.200," ujar Menkes menanggapi pernyataan Presiden tersebut.

"Jadi nanti saya double check ya. Nanti saya kirim ke ajudan Bapak, itu ada data online yang ada di rumah sakit. Nah itu bisa dilihat by kota segala macem. Apoteknya Kimia Farma, Century, Guardian, K24," kata Menkes Budi.

Presiden Jokowi saat mengumumkan perpanjangan PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021, Selasa (20/7/2021)
Presiden Jokowi saat mengumumkan perpanjangan PPKM Darurat hingga 25 Juli 2021, Selasa (20/7/2021) (tangkap layar kompas.tv)

Mengenal Obat Oseltamivir

Diwartakan Tribunnews.com, obat oseltamivir adalah salah satu obat yang sebelumnya diberikan kepada pasien Covid-19 bergejala ringan hingga kritis.

Namun, rekomendasi terbaru menyebutkan bahwa obat tersebut hanya diberikan pada pasien Covid-19 yang diduga terinfeksi virus Influenza.

Oseltamivir adalah obat untuk mengatasi infeksi influenza tipe A dan B.

Obat ini mampu meredakan gejala influenza sehingga hanya menimbulkan gejala ringan serta memperpendek waktu yang dibutuhkan untuk sembuh.

Obat ini juga bisa digunakan untuk mencegah penularan influenza jika seseorang kontak atau tinggal bersama pasien influenza.

Namun, perlu diingat bahwa influenza berbeda dengan pilek biasa.

Maka dari itu, obat ini tidak bisa mengobati pilek biasa.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 18 Juli 2021, Tambah 44.721 Kasus Baru, Tertinggi di Jakarta

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Indonesia 13 Juli 2021: Tembus 47.899 Kasus Baru, Tertinggi Saat Ini

Mengenal Obat Favipiravir

Obat ini pertama kali dikembangkan Toyama Chemicals Jepang.

Obat ini digunakan sebagai terapi influenza dan terbukti mampu melawan infeksi virus Ebola.

Obat ini bekerja dengan mekanisme menghambat RNA-dependent RNA polymerase pada sel virus sehingga replikasi virus terganggu.

Mekanisme ini membuat favipiravir menjadi obat antivirus dengan spektrum luas.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved