Wabah Corona
Varian Delta Akibatkan Kasus Corona di Dunia Melonjak Tajam, Data Harian Indonesia Termasuk Tinggi
Lonjakan kasus Corona di dunia terjadi seiring penyebaran varian Delta.Varian baru ini membuat kenaikan kasuscorona di dunia sudah mencapai 200 juta.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Lonjakan kasus Corona di dunia terjadi seiring penyebaran varian Delta.
Varian baru Covid-19 ini membuat kenaikan kasus corona di dunia sudah mencapai lebih 200 juta.
Penyebaran kasus varian Delta makin cepat hingga kini sudah mendunia.
Di Indonesia pun penyebaran varian Delta sudah menyebar ke berbagai provinsi di tanah air.
Baca juga: Pendaftaran Vaksin Covid 19 Online Via Handphone, Klik Situs Pedulilindungi.id Daftar Vaksin Corona
Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: Kadinkes Sebut Tak Ada Warga Isoman yang Meninggal di Rumah
Data yang dihimpun Reuters menunjukkan, pada Rabu (4/8/2021), kasus virus corona di seluruh dunia melampaui angka 200 juta.
Kondisi ini dipicu akibat varian Delta yang lebih menular. Virus varian ini mengancam daerah dengan tingkat vaksinasi yang rendah dan mengganggu sistem perawatan kesehatan.
Dilansir kontan.co.id, Lonjakan kasus global menyoroti kesenjangan yang melebar dalam tingkat inokulasi antara negara-negara kaya dan miskin.
Kasus meningkat di sekitar sepertiga dari negara-negara di dunia, banyak di antaranya bahkan belum memberikan setengah populasi mereka dosis pertama.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu menyerukan moratorium booster vaksin Covid-19 hingga setidaknya 10% dari populasi di setiap negara divaksinasi.
“Kami membutuhkan pembalikan yang mendesak, dari sebagian besar vaksin masuk ke negara-negara berpenghasilan tinggi, ke sebagian besar ke negara-negara berpenghasilan rendah,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus seperti yang dikutip Reuters.
Baca juga: Kasus Baru Covid-19 di China Kembali Melonjak, Penerbangan Mulai Dikurangi
Varian Delta membalikkan semua asumsi tentang virus dan ekonomi yang bergolak, di mana para ahli penyakit berjuang untuk menemukan apakah versi terbaru dari virus corona membuat orang, terutama individu yang tidak divaksinasi, lebih sakit daripada sebelumnya.
Setidaknya 2,6% dari populasi dunia telah terinfeksi sejak pandemi dimulai, dengan angka sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena pengujian terbatas di banyak tempat.
Menurut analisis Reuters, jika jumlah orang yang terinfeksi adalah sebuah negara, itu akan menjadi negara dengan populasi terpadat kedelapan di dunia, di belakang Nigeria.
Butuh lebih dari setahun untuk kasus Covid-19 mencapai angka 100 juta. Sementara angka 100 juta berikutnya dilaporkan hanya dalam waktu enam bulan.
Hingga saat ini, pandemi telah menewaskan hampir 4,4 juta orang.
