Tahun Baru Islam 2021
Menggabungkan Puasa Asyura dengan Bayar Utang Ramadhan, Begini Hukumnya
Lalu bagaimana hukumnya, niat puasa Asyura memasuki Tahun Baru Islam 2021 digabung dengan qadha Puasa Ramadhan.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tahun Baru Islam 2021 telah tiba. Kini umat muslim memasuki bulan Muharram 1443 H.
Berbagai amalan dianjurkan dilaksanakan memasuki Tahun Baru Islam 2021.
Puasa Asyura yang jatuh pada 10 Muharram 1443 H bertepatan dengan Kamis (19/8/2021) merupakan
amalan umum dilakukan umat Islam.
Lalu bagaimana hukumnya, niat puasa Asyura memasuki Tahun Baru Islam 2021 digabung dengan qadha Puasa Ramadhan.
Baca juga: Niat dan Kemuliaan Shalat Dhuha, Waktu Pelaksanaan dan Doa Dianjurkan Dibaca
Baca juga: Keutamaan Shalat Israq, Ibadah Sunah Senilai Ibadah Umrah dan Haji
Bagi yang hendak melakukan puasa puasa Asyura dengan bayar utang puasa Ramadhan, berikut penjelasan ulama dalam artikel berikut.
Berdasarkan penanggalan masehi, 1 Muharram 1443 H jatuh pada tanggal 10 Agustus 2021.
Salah satu amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan pada bulan Muharram adalah puasa Asyura dan puasa Tasu’a yang dikerjakan pada tanggal 9 dan 10 Muharram.

Lantas, bolehkah mengerjakan puasa Asyura di bulan Muharram sekaligus mengqadha (mengganti) hutang puasa Ramadhan?
Dilansir oleh Tribunjogja.com, Wakil Sekretaris PWNU DIY Ustaz Muhajir mengatakan, untuk menggabungkan dua puasa dengan maksud mengqadha ada dua hukumnya dalam islam.
Santiwati Pondok Pesantren Ishlahul Aulad, yang berlokasi di Desa Pemangkih Baru, Kecamatan Tatah Makmur, Kabupaten Banjar
"Yang diperbolehkan yaitu mengqadha puasa yang hukumnya sunah dengan sunah. Sedangkan puasa wajib seperti Ramadan dilarang untuk mengqadhanya," jelasnya kepada Tribunjogja.com, pada Selasa (11/08/2020).
Baca juga: Panduan Membaca Doa Qunut Saat Shalat Subuh, Simak Pengertian dan Makna Bacaan Qunut
Pendapat Ustaz Muhajir pun diperjelas dalam fatwa Syabakah Islamiyah:
فإن من عليه صيام واجب من قضاء رمضان، أو من كفارة، أو نحو ذلك، فلا يصح له أن يجمعه مع صوم التطوع بنية واحدة، لأن كلاً من الصوم الواجب وصوم التطوع عبادة مقصودة مستقلة عن الأخرى، ولا تندرج تحتها، فلا يصح أن يجمع بينهما بنية واحدة
Artinya: ”Orang yang melaksanakan puasa wajib, baik qadha ramadhan, puasa kaffarah, atau puasa lainnya, tidak sah untuk digabungkan niatnya dengan puasa sunah. Karena masing-masing, baik puasa wajib maupun puasa sunah, keduanya adalah ibadah yang harus dikerjakan sendiri-sendiri. Dan puasa sunah bukan turunan dari puasa wajib. Sehingga tidak boleh digabungkan niatnya.” (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 7273)