PPKM Kalsel

Tak Boleh Buka Selama PPKM Level 4, Pemilik Sanggar Senam di Banjarmasin Mulai 'Menjerit'

Sejak tutup karena PPKM, para pemilik sanggar senam di Banjarmasin kehilangan penghasilan hingga tak bisa membayar biaya operasional.

Penulis: Irfani Rahman | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/irfani rahman
-sanggar senam tak buka saat ppkm 

BANJARMASINPOSTCO.ID, BANJARMASIN - Perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 di Kota Banjarmasin hingga 16 Agustus membuat para pemilik sanggar senam mulai 'menjerit'.

Dengan tutupnya sanggar senam, mereka kehilangan penghasilan hingga tak bisa membayar biaya operasional.
Begitu pula instruktur senam tak ada pendapatan.

Apalagi tutupnya mereka sudah sejak Juli akhir.

Mereka pun meminta kebijakan agar bisa operasi lagi meski dibatasi.

Apalagi selama pandemi Covid ini mereka mengaku menerapkan prokes ketat hingga tak pernah ada kluster dari tempat mereka.

Baca juga: Terima Bantuan 29 Kantong dari Pusat, UDD PMI Banjarmasin Kembali Kehabisan Stok Plasma Konvalesen

Baca juga: Orangtua Bayi Kembar Lahir Prematur Ini Dapat Bantuan dari Wali Kota Banjarmasin

Wakil Ketua Asosiasi Instruktur Aerobik dan Fitnes (Asiafi) Kota Banjarmasin Yenny Luntungan yang juga pemilik Anindya Studio di Jalan Zafri Zamzam selaku pewakilan organisasi dan wakil para instruktur senam, mengungkapkan sejak PPKM pertama akhir Juli mengikuti aturan karena tutup total.

"Dengan adanya PPKM berikutnya di level 4 tanggal 2-9 Agustus pun kami ikuti aturan, apa yang diimbau pemerintah kami lakukan," paparnya.

Namun dengan PPKM lanjutan ini ia akui ada keluhan dan 'berontak' dari rekan-rekan instruktur, pemilik sanggar.
Asosiasi Banjarmasin membantu menjembatani bagaimana kebijakan pemerintah apakah ada kompensasi agar membuat pihaknya lebih lega.

"Karena instruktur senam itu adalah pekerja harian, kalau kami tak bekerja bagaimana. Kami berharap ada perhatian khusus pemerintah beri kesempatan agat tetap beraktivitas dengam prokes seperti contoh rumah makan, salon yamg sama-sama jual jasa," terangnya.

Baca juga: Kadinkes Banjarbaru Akui Varian Delta Penyebab Melonjaknya Jumlah Terpapar Covid-19

Baca juga: Guru Kapuh Meninggal Dunia Pagi Ini, Belum Diketahui Kapan Pemakaman KH M Ridwan Baseri

Pihaknya pun akan mengikuti aturan seperti sebelum PPKM dImana member atau anggota yang hadir dibatasi misal biasa 50 orang hanya 20 -30 orang.

Kemudian pihaknya siapkan handsanitezer dan sebelum masuk mereka tak melepas masker .

"Dan kami imbau member beraktivitas olahraga jika badannya tak fit tak akan diizinkan masuk dan sebelum masuk diukur suhu tubuh, dan tak pernah terjadi di satu sanggar senam ada kluster," terang Yenny.

Sementara Mira dari Sanggar Senam Enny di Jalan Cempaka Raya ruko no 99 kelurahan Telaga Biru, Banjarmasin Barat mengatakan tutup sejak awal PPKM hingga saat perpanjangan lagi.

"Imbasnya kasian instruktur senam, membernya juga mengeluhkan badan pegal tak bergerak. Harapannya dikasih waktu buka lah. Sedangkan kita ikuti prokes seperti cuci tangan, masker digunakan dari rumah hingga sampai sanggar. Dan di sanggar selama ini kita semprot desinfektan sebelum dan sesudah kegiatan senam," imbuhnya.

(banjarmasinpost.co.id/irfani)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved