Tarantula sang Monster Laba Laba

Tarantula Betina Bisa Menghasilkan 50 hingga 2 Ribu Telur, Begini Prosesnya

Berdasarkan penjelasan dari Rizkho Maulana Semanggi, tarantula dapat bertahan hidup 10 hingga 15 tahun lamanya.

Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Eka Dinayanti
foto dari Rizkho Maulana Semanggi
Warna-warna tarantula bermacam-macam, ada biru sampai keemasan 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Ada beberapa jenis tarantula dapat mencapai masa dewasa pada usia dua hingga lima tahun.

Namun beberapa jenis tarantula lain baru mencapai tingkat dewasa penuh atau kematangan penuh setelah berusia sepuluh tahun.

Berdasarkan penjelasan dari Rizkho Maulana Semanggi, si pencinta tarantula asal Banjarmasin, ia mengatakan bahwa tarantula dapat bertahan hidup 10 hingga 15 tahun lamanya.

Tarantula jantan dewasa secara berkala akan mencari betina pasangannya, dalam 1 hingga 1,5 tahun sekali.
Ketika tarantula dewasa sudah siap untuk kawin, maka ia akan membuat sebuah jaring-jaring besar pada permukaan yang rata.

Baca juga: Tarantula si Monster Laba-Laba, Hewan Eksotik yang Ukurannya Bisa Sebesar Piring Makan

Baca juga: Awalnya Hobi, Pemuda di Banjarmasin ini Pilih Investasi Tarantula karena Menguntungkan

Baca juga: Kakak Beradik asal Banjarmasin ini Pilih Memelihara Tarantula Berbisa Rendah

Kondisi ini hampir sama dengan proses matting kebanyakan laba-laba.

Laba-laba ini kemudian akan menggosokkan perutnya pada permukaan jaring-jaring untuk melepaskan sejumlah semen.
Laba-laba jantan ini lalu akan memasukkan pedipalp (tangan tambahan di dekat mulutnya) ke dalam kolam semen tadi.

Pedipalps lalu menyerap semen dan menjaganya sampai menemukan pasangan betinanya.

Ketika laba-laba jantan mendeteksi kehadiran laba-laba betina yang tepat, maka mereka akan bertukar signal dan menunjukkan ke masing-masing laba-laba bahwa mereka adalah satu spesies.

Signal dari pejantan akan membuat betina tenang dan menerima kehadiran pejantan tersebut.

Jika laba-laba betina menerima signal tersebut, maka laba-laba pejantan dapat mendekati betina dan memasukkan pedipalpsnya yang telah menyimpan cairan semen tadi ke dalam bagian terbuka di bawah perutnya.

Bagian ini disebut opisthosoma.

Setelah cairan semen diterima oleh laba-laba betina, maka laba-laba jantan akan dengan cepat pergi meninggalkan laba-laba betina sebelum laba-laba betina tersebut tersadar dan nafsu makannya kembali.

Biasanya, laba-laba betina akan semakin agresif setelah proses pembuahan ini.

Terkadang, laba-laba jantan bisa saja dijadikan mangsa oleh laba-laba betina, meski kondisi ini amat jarang.

Kemudian, laba-laba betina akan menghasilkan 50 hingga 2.000 telur.

Telur-telur ini akan ditempatkan ke dalam kantung sutera, lalu dijaganya selama 6 hingga 8 minggu.

Selama waktu tersebut, laba-laba betina akan berada sangat dekat dengan kantung telurnya dan menjadi lebih agresif.

Terkadang, laba-laba betina juga mengganti kantung telur ini secara berkala.

Hal ini akan mencegah telur-telur berubah bentuk.

Setelah 6 sampai 8 minggu, bayi laba-laba akan keluar dari telur dan meninggalkan sarangnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved