Wabah Corona
Harga Tes PCR India Lebih Murah 10 Kali Lipat dari Indonesia, Begini Komentar Guru Besar FKUI
Harga tes PCR Indonesia kini jadi sorotan. Harnya disebut berbeda 10 kali lipat dibandingkan dengan Negara India. Guru Besar FKUI ikut bersuara
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Harga tes PCR Indonesia kini jadi sorotan. Harnya disebut berbeda 10 kali lipat dibandingkan dengan Negara India.
Harga tes PCR di India lebih murah karena hanya dibandrol Rp 96 ribu sementara di Indonesia rata-rata Rp 900 ribu.
Desakan agar pemerintah Indonesia bisa mematok tarif PCR lebih murah pun terus mengemuka di kalangan masyarakat.
Dengan tarif PCR yang lebih murah, diharapkan penularan covid-19 bisa lebih dikendalikan.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang juga mantan direktur WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan ada beberapa kemungkinan India mampu menekan harga tes PCR.
Salah satu kemungkinannya adalah ada subsidi dari pemerintah setempat, sebagai bagian penanggulangan pandemi.
Baca juga: Perjalanan Udara ke Wilayah Ini Hanya Perlu Tes Antigen Bukan PCR, Simak Penjelasannya
Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Dunia: Hari Ini Kasus Aktif Covid-19 Masih 16,9 Juta, Indonesia Masuk 10 Besar
"Kalau harga tes lebih murah maka jumlah tes di negara kita juga dapat lebih banyak sehingga lebih mudah mengendalikan penularan di masyarakat," ungkapnya dalam pesan tertulis yang diterima, Sabtu (14/8/2021).
Dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Harga Tes PCR di India Murah 10 Kali Lipat, ini Kata Prof Tjandra
Guru besar FKUI ini juga menilai, di India ada fasilitas keringanan pajak dan bukan hal yang mustahil jika harga PCR murah karena fasilitas tersebut.
Banyak juga dibicarakan tentang lebih murahnya bahan baku untuk industri serta
ketersediaan tenaga kerja yang besar.
"Semua kemungkinan ini perlu dianalisa lebih lanjut. Tetapi yang jelas, selain tarif PCR maka harga obat-obatan di India juga amat murah bila dibandingkan dengan Indonesia," ungkapnya lagi.
Tentu kata Prof Tjandra perlu analisa yang mendalam mengapa sampai biaya tes PCR di tanah air begitu mahal.
Pengalaman Tjandra sewaktu menjabat Direktur WHO Asia Tenggara dan berkantor di New Delhi, biayanya tes PCR 2400 rupee, atau Rp 480.000. Waktu itu tarif tes PCR di Indonesia masih sekitar lebih dari 1 juta rupiah.
 
Pada November 2020 pemerintah kota New Delhi menetapkan harga baru yang jauh lebih rendah lagi, hanya 1200 rupee atau Rp 240.000, turun separuhnya dari yang saya bayar di bulan September 2020.
Lalu turun lagi harga tarif PCR menjadi 800 rupee saja (Rp 160.000) untuk pemeriksaan di laboratorium dan RS swasta.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											