Wabah Corona

Harga Tes PCR India Lebih Murah 10 Kali Lipat dari Indonesia, Begini Komentar Guru Besar FKUI

Harga tes PCR Indonesia kini jadi sorotan. Harnya disebut berbeda 10 kali lipat dibandingkan dengan Negara India. Guru Besar FKUI ikut bersuara

BANJARMASINPOST.CO.ID/FRANS RUMBON
Petugas di Puskesmas Pekauman, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, sedang melakukan pengambilan sampel swab. Harga Tes PCR India Lebih Murah 10 Kali Lipat dari Indonesia, Begini Komentar Guru Besar FKUI 

Selanjutnya awal Agustus 2021 ini pemerintah kota New Delhi menurunkan lagi patokan tarifnya, menjadi 500 rupee, atau Rp 100 ribu saja.

Kalau pemeriksaannya dilakukan di rumah klien maka tarifnya adalah 700 rupee, atau Rp 140 ribu rupiah.

Sementara itu tarif pemeriksaan rapid antigen adalah 300 rupee atau Rp 60 ribu rupiah.

Pemerintah kota New Delhi juga meminta agar laboratorium swasta di kota itu dapat menyelesaikan pemeriksaan dan memberi tahu hasilnya ke klien dalam satu kali 24 jam, termasuk juga melaporkannnya ke portal pemerintah yang dikelola oleh Indian Council of Medical Research (ICMR) sehingga ditanya segera dikompilasi di tingkat nasional, mencegah keterlambatan pelaporan, inisiatif yang bagus.

Baca juga: UPDATE Kasus Covid-19 Dunia: Hari Ini Kasus Aktif Covid-19 Masih 16,9 Juta, Indonesia Masuk 10 Besar

Baca juga: Turunkan Kasus Covid-19, Dua Tim Besar di Tanah Laut Intens Bergerak di Lapangan

"Tentang perbandingan harga tes PCR dengan India, sebenarnya bukan hal yang baru," kata Tjandra dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Guru Besar FKUI: Kalau Harga Tes PCR di Indonesia Murah Penularan Covid Bisa Dikendalikan.

Tjandra juga menceritakan berdasarkan penuturan seorang temannya dari India mungkin ada subsidi dari pemerintah setempat, sesuatu yang nampaknya barangkali saja terjadi sebagai bagian penanggulangan pandemi.

"Juga mungkin karena ada fasilitas keringanan pajak, yang saya tidak punya informasi yang pasti tentang hal itu. Banyak juga dibicarakan tentang lebih murahnya bahan baku untuk industri. Juga mungkin ketersediaan tenaga kerja yang besar jumlahnya," ujar Tjandra.

Semua kemungkinan tersebut lanjutnya perlu dianalisa lebih lanjut. Tetapi yang jelas, selain tarif PCR maka harga obat-obatan di India juga amat murah bila dibandingkan dengan Indonesia.

"Pada waktu saya 5 tahun bertugas di WHO Asia Tenggara yang berkantor di New Delhi India maka setiap kali pulang ke Jakarta dirinya selalu membawa titipan obat-obat dari teman-teman di Indonesia untuk konsumsi sehari-hari mereka," ujarnya.(Willy Widianto)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved