Gempa Haiti

Gempa Magnitudo 7,2 Guncang Haiti, Kesaksian Warga: Mayat-mayat Ditarik Keluar dari Puing Bangunan

Kengerian gempa Haiti pun disampaikan warga yang menjadi saksi mata. Jerit tangis terdengar di mana-mana dan mayat-mayat ditarik dari puing-puing

Stanley LOUIS / AFP
Orang-orang mencari korban di antara puing-puing yang dulunya adalah Hotel Manguier setelah gempa bumi melanda Haiti pada 14 Agustus 2021 di Les Cayes, barat daya Haiti. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Gempa dahsyat berkekuatan Magnitudo 7,2 mengguncang Haiti pada Sabtu (14/8/2021), atau MInggu (15/8/2021) waktu Indonesia.

Dalam musibah itu sebanyak 304 orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka.

Kengerian gempa Haiti pun disampaikan warga yang menjadi saksi mata. Jerit tangis terdengar di mana-mana dan mayat-mayat ditarik dari puing-puing bangunan yang hancur.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (AS), sumber gempa berada sekitar 150 km barat Ibu Kota Port-au-Prince pada kedalaman 10 km.

Dikutip dari Reuters, setidaknya 949 rumah, tujuh gereja, dua hotel, dan tiga sekolah hancur, menurut layanan Perlindungan Sipil Haiti.

Atas musibah itu, Perdana Menteri Haiti, Ariel Henry yang terbang di atas lokasi kejadian untuk mengamati kerusakan, menyatakan keadaan darurat selama sebulan.

Baca juga: Gempa Magnitudo 7,2 di Haiti Tewaskan 304 Orang, 1.800 Lainnya Terluka

Baca juga: Tubuh Presiden Haiti Ditembus 12 Peluru, Sekelompok Mantan Tentara Jadi Eksekutor Telah Ditangkap

Kota besar terdekat, Les Cayes, mengalami kerusakan parah, kata pihak berwenang.

Seorang warga Les Cayes menuturkan kesaksiannya saat gempa terjadi.

Ia mendengar tangis kesakitan dari para warga yang menjadi korban gempa.

"Saya mendengar tangisan kesakitan di mana-mana di jalanan yang saya lewati," kata Jean Marie Simon (38).

Dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Kesaksian Warga saat Gempa M 7,2 Guncang Haiti: Aku Mendengar Tangisan di Mana-mana,

Simon mengungkapkan, ia melihat mayat-mayat korban gempa ditarik keluar dari puing reruntuhan bangunan.

"Saya melihat mayat-mayat ditarik keluar dari puing-puing, orang-orang yang terluka dan mungkin tewas," bebernya.

Saat kejadian, Simon tengah berada di pasar.

Ia segera berlari pulang untuk memastikan kondisi keluarganya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved