Kriminalitas Tanbu

Pembunuhan di Kalsel : Sebut Otopsi Sang Adik Bukan Gantung Diri, Risna Berharap Pelaku Tertangkap

Risna penasaran peristiwa tewasnya adik bungsunya. Ia menyebut, sang adik bukanlah gantung diri tetapi dibunuh. Itu diketahui dari hasil otopsi

Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
banjamasinpost.co.id/Mukhtar wahid
Risna menziarahi pusara adiknya Ahmad Supianoor, di Alkah Sungai Kacang, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar, Rabu (18/8/2021). Risna yakin adiknya merupakan korban pembunuhan bukan gantung diri. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA -Tewasnya Ahmad Supiannor (28) masih menyisakan duka cita mendalam dan rasa penasaran sanak dan kerabatmya siapa pelaku yang tega menghabisinya.

Risna penasaran dengan pelaku yang menewaskan adik bungsunya karena hingga kini belum terungkap. 

Kecurigaan peristiwa tewasnya sang adik bukan gantung diri, tapi digantung pelaku.

Kesimpulan itu didapat, setelah mendengar keterangan hasil otopsi adiknya. 

"Ternyata, gigi adik saya depan copot, ada bekas luka benda tajam di rusuk sebelah kirinya dan gumpalan darah di kepala bagian belakang.

Baca juga: Gantung Diri di Kalsel :  Sempat Dicari, Pria Batola Ini Ditemukan Tergantung di Pohon Akasia

Baca juga: Desa Mangkupum Tabalong Geger Temuan Mayat Diduga Gantung Diri di Jembatan Gantung

Selama ini, Risna mengenali adiknya itu adalah tulang punggung keluarga. Tiga kakaknya semua perempuan, korban sendiri yang laki-laki dan anak bungus. 

"Setiap bulan ia  transfer uang," kenang warga Gang Embes, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar reporter Banjarmasinpost.co.id, Rabu (18/8/2021).

Risna menziarahi pusara adiknya di alkah Sungai Kacang, Jalan Sekumpul, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar.

"Saya sangat berharap penyelidikan polisi para tersangkanya," katanya.

Sebelum adiknya ditemukan di belakang mess PT PPA di Kecamatan Kusanhulu, Kabupaten Tanahbumbu, 25 Juni 2021 lalu, Risna mengaku ditemui almarhum  dalam mimpinya.

Saat itu korban masih dalam pencarian karena tidak bekerja dan hilang kontak dengan keluarga sekitar 10 hari.

"Biasanya ada video call tanya kondisi orangtuanya dan kakaknya. Makanya, kami sempat mencari ke mess. Begitu kami pulang, besoknya ditemukan dalam posisi tergantung," katanya. 

Kemudian, setelah dimakamkan, Risna bermimpi lagi ditemui korban yang memberikan ciri-ciri pembunuh adiknya.

"Saya tidak membuka karena menunggu penyelidikan polisi. Ya  mimpi ini terbukti jika pelaku menyerahkan diri atau ditangkap polisi," katanya pemilik nama lengkap 

Risna adalah kakak korban yang mengenali tengkorak korban yang tergantung dari jemari kaki. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved