BTalk

BTalk - Waspadai Konflik Agama di Era Digital, Akademisi Uniska Ini Ingatkan Bijak di Medsos

Akademisi Uniska hadir di acara BTalk bahas Waspadai Konflik Agama di Era Digital, mimta masyarakat hindari ujaran kebencian atau sudutkan kelompok.

Penulis: Salmah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/AYA SUGIANTO
Kepala Biro Keislaman Uniska Banjarmasin, H Khairul Anam, dan Pembantu Dekan III FKM Uniska Banjarmasin, Asrinawaty, menjadi narasumber dalam bincang tentang Waspadai Konflik Agama di Era Digital di acara BTalk, dipandu jurnalis Banjarmasin Post, Edi Nugroho, Kamis (26/8/2021). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Era digital saat ini sangat rawan terjadi konflik keagamaan, baik sesama umat seagama maupun dengan umat agama lain.

Tentang bersikap di era digital sekarang agar terhindar dari gesekan, dibahas pada acara BTalk, Banjarmasin Post Bicara Apa Saja, Kamis (26/82021). Tema yang diangkat mengenai Waspadai Konflik Agama di Era Digital.

Hadir dua narasumber, yaitu Kabiro Keislaman Uniska Banjarmasin, H Khairul Anam SH MKes, dan Pembantu Dekan III FKM Uniska Banjarmasin, Asrinawaty, SKom MKes. 

Perbincangan tersebut dipandu jurnalis Banjarmasin Post, Edi Nugroho, dan bisa Anda simak di kanal Youtube Banjarmasin News Video, Instagram Banjarmasin Post dan Facebook BPost Online.

Dikatakan Asrinawaty, patut diisyukuri saat ini berada era digital. Banyak kemudahan yang dirasakan dengan teknologi digital, apalagi di masa pandemi ini.

Baca juga: BTalk, Mengenal Sisi Lain Undang-Undang ITE Agar Unggahan Tak Berujung Pidana

Baca juga: BTalk, Kenali Penyebab Gagal Ginjal

"Teknologi digital menjadi solusi bagi kita yang terkendala jarak dan waktu. Banyak platform digital yang saat ini digunakan banyak orang dan itu secara positif menjadi media perekat silaturahmi, keakraban, tukar informasi dan juga pembelajaran," jelasnya. 

Namun dalam penggunaan platform digital, dia juga juga mengingatkan, para pemakai agar bijak atas apa yang mesti di-posting.

Jika salah dalam menyampaikan sesuatu, maka akan menimbulkan kerugian diri sendiri, keluarga dan komunitas. 

"Kedepankan adab dalam bermedia sosial. Ini memang perlu edukasi. Ada literasi yang perlu disosialisasikan dan di keluarga perlu adanya bimbingan," imbaunya.

Sebab, media sosial itu berbeda dengan televisi yang ada pengawasnya, yaitu KPI (Komisi Penyiaran Indonesia).

Bincang tentang Waspadai Konflik Agama di Era Digital di acara BTalk, hadirkan Kepala Biro Keislaman Uniska Banjarmasin, H Khairul Anam, dan Pembantu Dekan III FKM Uniska Banjarmasin, Asrinawaty, dipandu jurnalis Banjarmasin Post, Edi Nugroho, Kamis (26/8/2021).
Bincang tentang Waspadai Konflik Agama di Era Digital di acara BTalk, hadirkan Kepala Biro Keislaman Uniska Banjarmasin, H Khairul Anam, dan Pembantu Dekan III FKM Uniska Banjarmasin, Asrinawaty, dipandu jurnalis Banjarmasin Post, Edi Nugroho, Kamis (26/8/2021). (BANJARMASINPOST.CO.ID/AYA SUGIANTO)

Media sosial tidak ada lembaga pengawasan, sementara media sosial digunakan semua usia baik anak-anak, remaja, hingga orangtua.

"Agar tak salah dalam bermedia sosial, maka dalam keluarga perlu menggiatkan pemahaman ilmu agama, sehingga kita bisa bijak dan memerhatikan adab bermedia sosial," tandasnya.

Sedangkan Khairul Anam mengingatkan bahwa ada dua hal yang harus dihindari dalam bermedia sosial. Pertama adalah jangan menyampaikan ujaran kebencian. 

"Kedua, jangan sampai berefek atau berdampak pada masalah, yaitu apa yang diposting menjadi tertuju pada kelompok agama, kelompok minoritas dalam negara, bahkan etnis, selain itu tertuju pada orientasi seksual," tukasnya. 

Kemudian dia mengutip, Rasulullah dalam sebuah hadits mengingatkan agar kita harus bisa mengontrol diri.

Baca juga: BTalk, Bahagia Walau Belum Punya Buah Hati

Baca juga: BTalk, Peran Ulama di Hari Kemerdekaan

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved