OTT KPK di Probolinggo
KPK OTT Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan Suaminya Anggota DPR Hasan Aminuddin
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari ditangkap KPK saat OTT di Kabupaten Probolinggo. OTT KPK di Probolinggo juga menciduk, Hasan Aminuddin.
BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Lagi-lagi Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) melakukan operasi tangkap tangan ( OTT) terhadap pejabat daerah. Kali ini Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari ditangkap.
Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dikabarkan ditangkap KPK saat OTT di Kabupaten Probolinggo.
Tak hanya sang Bupati, tapi suaminya yang juga anggota DPR dari Fraksi Nasdem, Hasan Aminuddin juga ikut terjaring dalam OTT KPK ini.
Sementara itu, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri yang dikonfirmasi tak membantah kabar penangkapan tersebut.
"Informasi yang kami terima, tim KPK melakukan tangkap tangan terhadap beberapa pihak yang diduga sebagai pelaku tindak pidana korupsi di wilayah Jawa Timur," ujarnya.
Kendati demikian Ali tidak merinci kasus tersebut.
Baca juga: Tak Kunjung Bisa Ditangkap, KPK Klaim Tahu Keberadaan Harun Masiku
Baca juga: Kunci Jawaban Kelas IV SD Sederajat Mata Pelajaran Matematika, Menentukan KPK dan FPB
Ia mengatakan, saat ini tim KPK masih bekerja dan perkembangan kasus akan disampaikan lebih lanjut.
"Mengenai kasus selengkapnya, siapa saja yang ditangkap, dan barang bukti apa yang diamankan, saat ini belum bisa kami sampaikan," ujar Ali dilansir dari Tribunnews.com dengan judul Bupati Probolinggo Puput Tantriana Sari dan Suaminya Ditangkap KPK.
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron juga membenarkan adanya OTT tersebut.
Nurul Ghufron juga tidak merinci soal kasus dan pejabat yang terlibat dalam perkara.
"Sementara dapat saya sampaikan bahawa benar KPK telah melakukan giat penangkapan. Selanjutnya nanti akan kami release," ujar Ghufron, dalam keterangan pers, Senin (30/8/2021).

Bukan Orang Sembarangan
Hasan Aminuddin, suami Bupati Probolinggi yang ikut terjaring OTT KPK di Probolinggo ternyata bukan orang sembarangan.
Selain dikenal sebagai anggota DPR dari fraksi Nasdem, Hasan Aminuddin juga pernah berkuasa dua periode di Probolinggo.
Berikut ini profil dan biodata Hasan Aminuddin.
Hasan Aminuddin yang kini menjadi anggota DPR RI dari Fraksi Nasdem diduga terjaring OTT KPK bersama sang istri dan sejumlah pejabat lain.
Menurut sumber yang didapat Tribunnews.com di internal KPK, selain Hasan dan Puput, ada dua ajudan, lima camat, dan satu Pj Kades yang ikut terjaring OTT KPK.
Informasi yang dihimpun surya.co.id, keduanya ditangkap dalam OTT KPK di bawah pimpinan Harun Al Rasyid, kasatgas penyelidik yang dinonaktifkan karena tak lulus TWK.
Keduanya diduga terlibat dalam kasus suap, namun hingga kini belum dipastikan lebih rinci mengenai kasusnya. Dilansir dari Surya.co.id dengan judul Biodata Hasan Aminuddin, Suami Bupati Probolinggo yang Ikut Kena OTT KPK, Pernah Berkuasa 2 Periode.
Profil dan Biodata Hasan Aminuddin

1. Riwayat pendidikan
Hasan Aminuddin, M.Si lahir di Probolinggo, Jawa Timur, 7 Januari 1965.
Masa kecilnya hingga remaja banyak dihabiskan di Probolinggo.
Dia menyelesaikan pendidikan dasar di SD Negeri 1 Widodo Kraksaan (1971-1977).
Kemudian melanjurkan ke SMP Negeri 1 Kraksaan (1979-1981).
Semetara SMA dia memilih ke SMA Negeri 1 Jember (1981-1984).
Kemudian pendidikan sarjana S1, FISIP Universitas Merdeka Malang (1985-1989) dan S2, Universitas Merdeka Malang (2003-2005).
2. Bupati Probolinggo 2 periode
Karir politik Hasan Aminuddin mengawali karir politik sebagai anggota DPRD Kab Probolinggo tahun 1992 - 1998.
Karirnya mulai menanjak saat dia menjabat sebagai ketua DPRD Kabupaten Probolinggo periode 1999-2003.
Kemudian dia terpilih menjadi Bupati Probolinggo dua periode yakni 2003-2008 dan 2008-2013.
Setelah lengser, Hasan Aminuddin terpilih menjadi anggota DPR-RI periode 2014-2019 dan 2019-2024 dari Fraksi Nasional Demokrat.
Setelah itu jabatan Bupati Probolinggo dipegang sang istri, Puput Tantri hingga saat ini.
Pada saat dilantik di periode pertama, Tantri dianggap sebagai salah satu bupati wanita termuda se-Indonesia.
Ia memenangkan pilkada Probolinggo dengan perolehan suara 250.892 suara, mengalahkan pasangan Salim Quraiys dan Agus Setyawan yang meraih 190.702 suara dan pasangan Kusnadi dan Wahid Nurrachman mendapat 28,33 persen atau 174.596 suara.
3. Batal jadi cawagub
Pada pilkada jatim tahun 2013, Hasan Aminuddin sempat digadang-gadang menjadi wakil Gubernur Jatim mendampingi Khofifah Indar Parawansa.
Namun hingga pencalonan, nama Hasan Aminuddin tidak termasuk.
Baca juga: Aksi Save KPK oleh Mahasiswa, Polresta Banjarmasin Siapkan Ratusan Personel
Baca juga: BEM se-Kalsel Kecam Sikap Represif Aparat dalam Aksi Unjuk Rasa Save KPK di Banjarmasin
Khofifah akhirnya berduet dengan mantan Kapolda Jatim Irjen Pol (Purn) Herman S. Sumawiredja.
Saat itu, Hasan mengaku bersyukur tidak mendampingi Khofifah.
"Sejak awal saya tidak memiliki cita-cita menjadi wakil gubernur. Syukurlah saya tidak jadi mendampingi Khofifah, sehingga bisa konsentrasi membesarkan partai," ujar Ketua Dewan Pembina DPW Partai Nasdem Jatim tersebut di Surabaya, Rabu (15/5/2013).
Pada pilkada Jatim 2017, nama Hasan Aminuddin kembali ramai diperbicangkan sebagai calon Wakil Gubernur mendampingi Khofifah lagi.
Bahkan Direktur Lembaga Survei Regional, Mufti Mubarok menyebut sosok Hasan Aminuddin ideal mendampingi Khofifah.
Menurutnya, sosok wakil gubernur tersebut akan menjadi salah satu penentu kemenangan Khofifah di pilkada mendatang.
Oleh karena itu, wajar jika tim 9 kyai bentukan Khofifah memberi poin kreteria calon wakilnya harus efektif mendulang suara.
"Saat para cagub yang bertarung memiliki popularitas yang hampir sama, maka sejatinya perang cawagub ini yang menarik dan menjadi penentu nantinya," katanya, Jumat (20/10/2017).
Jika mengacu pada nama-nama cawagub yang beredar, dia hanya memberi patokan akan lebih efektif figur yang lebih senior dan memiliki masa riil di satu kawasan.
Yakni pada sosok Hasan Aminuddin yang disebut menjadi lawan sebanding bagi Pasangan yang telah mendeklarasikan diri, Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas.
"Nama mantan Bupati Probolinggo bisa jadi momok bagi Gus Ipul - Azwar Anas yang direpresentasikan menguasai tapal kuda," jelasnya.
Sementara jika disandingkan dengan nama-nama kepala daerah muda seperti Emil, Ipong, dan Ony, maka nama Hasan, dianggapnya lebih potensial karena memiliki jam terbang lebih lama.
Selain dianggap bisa memainkan jaringan nasional karena dia juga anggota Fraksi Partai Nasdem di DPR RI, Hasan juga dianggap masih memiliki masa loyalis, terutama dari kalangan Nahdliyyin.
Apalagi, Hasan juga pernah menjabat Ketua PKB Jatim di era Gus Dur.
Mufti menambahkan, Khofifah memilih wakil kurang signifikan dalam mendulang suara khususnya di wilayah tapal kuda dan Madura.
Sehingga menurutnya, Khofifah perlu terobosan figur wakil yang menguasai tapal kuda dan Madura.
"Khofifah sudah kuat di mataraman, tapi dua kali pilkada Jatim kalah di tapal kuda," jelasnya.
Namun, lagi-lagi prediksi itu meleset.
Khofifah akhirnya berduet dengan Emil Dardak dan terpilih menjadi gubernur dan wagub Jatim.
4. Organisasi dan gerakan
Selama ini, Hasan Aminuddin aktif di sejumlah organisasi dan pergerakan.
Berikut daftarnya:
Riwayat Organisasi
DPP PARTAI NASDEM, Sebagai: KETUA BIDANG. Tahun: 2013 -
DPW Ormas Nasdem jawa timur, Sebagai: KETUA. Tahun: 2010 - 2013
DPW PKB Kab Jatim, Sebagai: Ketua. Tahun: 2007 - 2009
PKB Kab Probolinggo, Sebagai: Bendahara. Tahun: 1998 - 2001
DPD KNPI Jatim, Sebagai: Wakil Ketua. Tahun: 1998 - 2012
DPD KNPI Kab Probolinggo, Sebagai: Bendahara. Tahun: 1993 - 1998
DPC PPP Kab. Probolinggo, Sebagai: Anggota. Tahun: 1992 - 1998
Riwayat Pergerakan
PCNU KAB.PROBOLINGGO - ROIS SURIYAH. Tahun: -
PP ANSOR - DEWAN PENASEHAT. Tahun: -
(surya.co.id/kompas.com/tribunnews/wikipedia/dpr.go.id)