Breaking News

Selebrita

Akhirnya Luna Maya Bahas Pernikahan Tahun Depan Seusai Jumpa Ryochin dan Dimas Beck Beri Cincin

Akhirnya Luna Maya bahas pernikahan pada Ayu Dewi dan Melaney Ricardo. Terkuak setelah heboh eks Ariel NOAH bertemu Ryochin & diberi cincin Dimas Beck

Editor: Murhan
Kolase Kompas.com/Instagram
Kolase foto Dimas Beck, Luna Maya dan Ryochin 

Bagi yang membacanya, kata-kata seperti "Tidak mudik bawa calon menantu" dan sebagainya mungkin lucu. Tetapi, bisa jadi hal itu cara untuk membentengi diri agar tak ditanya pertanyaan terkait status dan lain-lain.

Secara psikologis, bagaimana efek pertanyaan "Kapan nikah?" yang kerap ditanyakan saat silaturahim keluarga, termasuk pada momen Lebaran?

Psikolog Unit Layanan Psikologi Universitas Sebelas Maret (UNS) Laelatus Syifa, M.Psi, mengatakan, pertanyaan "Kapan nikah" bisa jadi sebenarnya hanya basa-basi.

Akan tetapi, ia mengingatkan, pertanyaan ini bisa menimbulkan efek yang berbeda terhadap masing-masing orang.

"Bisa jadi awalnya pertanyaan ini sebenarnya basa-basi, cenderung tidak terlalu serius, cuma ternyata menimbulkan efek. Efeknya ini berbeda-beda untuk setiap orang," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/6/2021).

Baca juga: Kans Rujuknya Gading Marten dan Gisel Dikulik, Ini yang Terjadi Jika Keduanya Tak Punya Pacar Lagi

Efek itu, bisa positif, bisa negatif. Efek positif dan efek negatif Efek positif dari pertanyaan ini ada beberapa hal. Misalnya, tetap cuek dan menanggapinya dengan tenang.

Ada yang mendapat pencerahan dari pertanyaan tersebut, contohnya, "Kamu mau mencarikan saya jodoh?", yang kemudian akan membukakan jalan jodohnya.

Efek negatifnya, bisa menimbulkan stres, frustasi, atau menghindar secara sosial. Kedua efek tersebut muncul tergantung dua faktor, internal dan eksternal.

Faktor internal antara lain adalah, apakah ada trauma dalam diri orang tersebut, putus hubungan cinta, kepercayaan diri, atau cara berpikirnya.

Jika seseorang merasa pertanyaan tersebut menuntut, kemudian membandingkan dirinya dengan orang lain, hal tersebut akan menuju pada efek negatif.

Kepercayaan diri menjadi hal penting dalam konteks ini. "Jika seseorang percaya diri, pertanyaan tersebut tidak akan ngaruh sebenarnya," lanjut Laelatus.

Faktor eksternal adalah yang muncul dari luar, seperti lingkungan sosialnya atau tekanan pihak keluarga. Ia mengatakan, besarnya efek dari pertanyaan ini terhadap seseorang tergantung dari besarnya harapan dan kenyataan.

Contohnya, ketika seseorang yang masih kuliah ditanya soal ini, akan biasa saja karena tidak ada harapan besar agar ia cepat menikah. Akan tetapi, berbeda halnya jika terjadi pada seseorang yang secara umur memang sudah matang.

Mereka mempunyai harapan tinggi terhadap pernikahan, tapi kenyataannya belum bisa terealisasi. Maka, pertanyaan ini bisa menjadi pertanyaan yang sensitif.

Baca juga: Kedok Anang yang Selama Ini Dikenal Tak Suka Marah Dibongkar, Ashanty: Pencitraan Guys

Baca juga: Tak Ada Febby, Intip Beda Perlakuan Verrell Bramasta ke Natasha Wilona dan Sarah Samantha Kala Ultah

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Usia Sudah Menginjak 38 Tahun, Luna Maya Akhirnya Bahas Rencana Pernikahan: Tahun Depan Oke

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved