Berita Tabalong
Penyakit Gugur Daun Serang Tanaman Karet di Tabalong, Diduga Karena Jamur
Penyakit gugur daun tengah menyerang pohon karet petani di Kabupaten Tabalong Kalsel
Penulis: Achmad Maudhody | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Disaat harga Karet tengah membaik, petani di Tabalong Provinsi Kalsel dibuat risau dengan penyakit gugur daun yang menyerang pohon karet yang mereka budidayakan.
Hingga saat ini Dinas Pertanian Tabalong diketahui terus melakukan pendataan terhadap dampak dari penyakit yang bisa berpengaruh terhadap hasil produksi ini.
Plt Kepala Dinas Pertanian Tabalong, Syam'ani, mengatakan, serangan penyakit gugur daun ini diperkirakan mulai masuk sekitar tahun 2020 dan masih terdapat hingga sekarang.
Untuk melakukan pencegahan penyebaran dan pengendalian penyakit ini, pihaknya telah
menggandeng Dinas Perkebunan Provinsi Kalsel dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalsel.
Baca juga: Harga Karet Badar di Tingkat Petani dari Rp 8.200 hingga Rp 9.200
Baca juga: Harga Karet di Kalsel Capai Rp 9.200 Perkilogram, Petani Karet Sebut Berbagai Faktor Pemicu
Baca juga: Tingkatkan Pendapatan Petani, Tabalong akan Gelar Pasar Lelang Karet
"Ini guna melakukan pemantauan untuk memastikan penyakit yang menyerang tanaman karet warga di Desa Masukau dan Desa Seradang," katanya.
Pemantauan telah dilakukan, Rabu (8/9/2021) tadi dan hasilnya diketahui diduga penyakit gugur daun yang menyerang karet warga disebabkan jamur Pestalotiopsis sp.
Jamur Pestalotiopsis sp ini mengakibatkan gugur daun atau defoliasi sehingga berpengaruh terhadap pengurangan hasil lateks antara 30-40 persen.
"Untuk lebih memastikan lagi penyebab penyakit, Dinas Perkebunan telah mengambil daun yang terserang untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium," ungkapnya.
Ditambahkannya, Dinas Perkebunan Kalsel juga meminta agar Dinas Pertanian Tabalong melakukan pengamatan lapangan guna memastikan luasan yang sudah terserang dan tingkat keparahan serangan.
"Pendataan belum selesai karena masuk ke daerah kita di pertengahan 2020. Akan lebih kami maksimalkan pemantauan dan pengamatan untuk mendapatkan luas serangan serta tingkat keparahannya," ujar Syam'ani.
Sedangkan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan dari serangan, BPTP menyarankan agar pekebun melakukan pemupukan dosis tepat berimbang dan ditambahkan pupuk nitrogen 25 persen ekstra.
Selain itu ada beberapa langkah lainnya dari anjuran BPTP yang dapat dilakukan sebagai upaya pengendalian.
Upaya preventif dengan pengabutan belerang pada malam hari. Pengabutan belerang dapat diberikan dengan dosis 5-7 kg/Ha.
Interval 1 minggu dengan 4 kali aplikasi dan penghembusan dilakukan pada pukul 02.00-05.00. Alat penghembus yang digunakan dapat berupa mist blower gendong duster.
Lalu, aplikasi fungisida berbahan aktif thiophanate methyl dengan dosis 2 ml/l pada daun-daun yang gugur di atas permukaan tanah untuk mengendalikan spora pestalotiopsis.