Berita Tanahlaut

Atasi Krisis Pakan Sapi, Peternak Desa Kandanganbaru Kabupaten Tanahlaut Lakukan Upaya ini

Pelatihan pembuatan pakan fermentasi dilaksanakan Sabtu kemarin di sekretariat KTH Gunung Lurus Tanahlaut

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
ANTON KUSWOYO UNTUK BPOST GROUP
Suasana pelatihan pembuatan pakan ternak secara fermentasi di Desa Kandanganbaru, Sabtu (25_9). Para peternak setempat sangat antusias. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kian menyempitnya lahan kosong di Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), berimbas pada ketersediaan rumput liar yang makin sedikit.

Padahal rumput liar merupakan pakan utama ternak sapi.

Kalangan peternak di daerah ini pun mulai kerap kesulitan mendapatkan rumput liar secara memadai.
Termasuk peternak sapi di Desa Kandanganbaru Kecamatan Panyipatan, Tala. Mayoritas penduduk di desan ini memiliki ternak sapi.

Mereka umumnya membentuk kelompok tani atau kelompok ternak yang terdiri dari 15-20 orang anggota.

Salah satunya adalah Kelompok Tani Hutan (KTH) Gunung Lurus yang berada di desa tersebut.

Baca juga: Polresta Banjarmasin Fasilitasi Bantuan Tunai Tahap Pertama untuk Pedagang Kaki Lima

Baca juga: Stok Darah PMI Kabupaten Banjar Tersisa 23 Kantong

KTH ini di bawah binaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KTH) Kabupaten Tala.

KTH Gunung Lurus beranggotakan 15 orang mengelola puluhan ekor sapi.

Penuturan pengurus KTH Gunung Lurus, Minggu (26/9/2021), satu orang anggota bahkan ada yang memiliki hingga sepuluh ekor sapi.

Sulitnya peternak sapi memperoleh pakan mendorong Pendamping KPH Gunung Lurus, Mustafa berinisiatif mengadakan pelatihan pembuatan pakan sapi fermentasi.

Ketua KTH Gunung Lurus, Wawan Setiawan, mengaku senang adanya kegiatan pelatihan tersebut.

Pasalnya, selama puluhan tahun beternak sapi, baru sekarang tahu tentang pakan fermentasi.

"Alhamdulillah pelatihan itu menjadi solusi mengatasi kelangkaan pakan sapi di daerah kami. Terus terang kami baru tahu kalau limbah pertanian dan perkebunan dapat diolah menjadi pakan sapi dengan cara diolah melalui proses fermentasi," ucap Wawan.

Pelatihan pembuatan pakan fermentasi tersebut dilaksanakan Sabtu kemarin di sekretariat KTH Gunung Lurus di desa setempat.

Narasumbernya Anton Kuswoyo yang merupakan akademisi Politeknik Negeri Tanahlaut (Politala) sekaligus praktisi di bidang peternakan ruminansia.

Baca juga: Pasien Covid di Kabupaten Tanahlaut Sisa Puluhan Orang, Pelaihari Masih Dominasi Penularan

"Desa Kandanganbaru memiliki potensi limbah pertanian maupun perkebunan yang dapat diolah menjadi pakan sapi fermentasi. Misalnya daun sawit, jerami padi, batang jagung, daun pisang, dan lainnya," kata Anton.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved