Limbah RSUD Balangan
Kebun Karet DidugaTerdampak Air Limbah RSUD Balangan, Pemilik Minta Janji Ditepati
Aliran air hasil pengolahan limbah RSUD Balangan menjadi kekhawatiran warga Desa Balida, Agus Supianur Hadi. Pasalnya, ada saluran yang dibuat di laha
Penulis: Isti Rohayanti | Editor: Edi Nugroho
Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN- Aliran air hasil pengolahan limbah RSUD Balangan menjadi kekhawatiran warga Desa Balida, Agus Supianur Hadi. Pasalnya, ada saluran yang dibuat di lahan kebun miliknya yang mana dilintasi air tersebut.
Di kawasan perbatasan kebun karet milik Agus atau yang akrab disapa Hadi ini, ada saluran memanjang sekitar 100 meter. Luasannya kurang lebih 20 cm. Air yang mengalir diduga berdampak terhadap hasil karet di pinggiran saluran. Sebab ujar Hadi, hasil sadapan karet perbatang menjadi berkurang.
Pernah pula ucap Hadi ia dijanjikan pengolahan saluran air yang layak, menggunakan sistem drainase permanen. Namun hingga sekarang tak urung jua berjalan. Bahkan ia juga ditawari untuk pembebasan lahan sekitar.
Permasalahan tersebut sudah dirasakan oleh Hadi sejak tahun 2017 lalu. Pernah juga ia keluhkan kepada pihak rumah sakit yang hasilnya akan ditindaklanjuti pembuatan got tersebut
Baca juga: VIDEO Lihat Pengolahan Limbah, Begini Kecurigaan Pendemo PT SDO Kotabaru
Baca juga: Pastikan Dugaan Limbah Dialirkan ke Laut, Pengunjuk Rasa di Kotabaru Masuk Area Pabrik PT SDO
Baca juga: Manfaatkan Limbah Pertanian, Bappelitbang Kabupaten Tapin Gandeng Politala Kalsel
.
Baru-baru ini, tawaran itu kembali diungkit mengingat belum jua ada realisasi.
"Kata pihak RSUD Balangan, disini akan dibuat got permanen dan katanya akan dibebaskan. Tapi tidak jua dibebaskan," ucap Hadi, Selasa (28/9/2021).
Diperkirakan, lebih dari 100 pohon karet milik Hadi terdampak. Ia juga didampingi oleh Kepala Desa Balida, Sahridin saat ke lokasi.
Di area yang disebut Hadi merupakan bagian lahan terdampak aliran air hasil limbah itu, ia juga bertemu dengan Dirut RSUD Balangan, Drg Sudirman.
Pada kesempatan yang sama, Hadi juga menerangkan perihal keluhan terhadap lahan karet tersebut. Begitu pula tawaran pembebasan lahan.
Tentu, Drg Sudirman juga memberikan penjelasan beserta data dari hasil limbah yang ditangani rumah sakit. Diperlihatkan pula area pengolahan limbah sampah yang lokasinya berdampingan dengan kebun Hadi.
Diakui Drg Sudirman, apabila ada penggunaan lahan yang keluar dari rumah sakit, memang melanggar aturan. Namun hal itu masih akan dipelajari. Lebih lanjut perihal hasil limbah, ia pun meyakini air hasil pengolahan limbah sudah aman dan sesuai dengan standar. Bahkan ikan dan tumbuhan bisa bertahan hidup di air tersebut.
(Banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti).