Berita HSS
Lima Heli Water Bombing Kewalahan Atasi Karhutla di HSS, BPBD Kalsel Tambah 1 Heli Lagi
Lima Heli Water Bombing kewalahan atasi Karhutla di HSS. BPBD Kalsel mendatangkan tambahan satu lagi Heli Water Bombing
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Karhutla di 2021 ini luas lahan yang terbakar cukup besar khususnya di daerah Hulu Sungai Selatan (HSS).
Demikian luasnya Karhuta yang terjadi, Lima heli water boombing yang didatangkan tidak cukup untuk memadamkan api.
Kabid Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kalsel DR H A Alam mengatakan, masih ada titik api yang harus terlewat akibat tak bisa dipadamkan oleh Satgas udara.
"Lima heli water boombing yang kita operasikan untuk memadamkan api di Daha HSS tidak cukupnya mengatasi api yang tiba-tiba muncul di tengah hari secara bersamaan dan titik api itu tidak terjangkau boleh satgas darat," jelasnya.
Baca juga: Karhutla Kalsel, 2 Helikopter Jatuhkan Bom Air di Lahan Terbakar Lianganggang dan Gambut
Baca juga: Karhutla Kembali Mengintai, Api Jamah Lahan Bondong di Gunungraja Kabupaten Tanahlaut
Karenanya, akan datang lagi satu unit heli water boombing yang kini sedang dalam proses untuk dikirim ke Kalimantan Selatan. Dengan itu nantinya jumlah heli water boombing Kalsel ada enam unit.
"Titik api yang terlewat itu tidak bisa kita biarkan, dengan datangnya lagi satu unit heli water boombing inilah peran negara hadir di tengah masyarakat agar terhindar dari bencana asap yang membuat ISPA dan lain-lain," tambahnya.
Alam mengatakan, terkait waktu kedatangan heli tersebut ke Kalsel diperkirakan dalam waktu dekat.
Dalam beberapa hari terakhir cuaca cukup panas, kondisi ini membuat titik api semakin sering muncul di sejumlah daerah di Kalsel.
"Demi mengatasinya, lima helikopter water bombing yang tersedia tak cukup. Makanya, dalam waktu dekat kita tambah satu lagi, "katanya.
Hingga Senin (27/9/2021) tadi, Alam menyebut sudah ada 1.553 hektare hutan dan lahan terbakar yang harus ditangani heli water bombing.
"Dari jumlah kawasan yang terbakar itu, lima heli sudah melakukan 2.237 kali bombing dengan 9.147.000 liter air," sebutnya.
Titik api sendiri kata dia, paling banyak ditemukan di Hulu Sungai Selatan. Di kabupaten ini sudah ada 38 hotspot yang terpantau, dengan luas terbakar mencapai 416,7 hektare.
"Terbanyak kedua ada di Banjarbaru, dengan 16 titik dan luas terbakar 430,5 hektare," katanya.
Alam menuturkan, melihat kondisi cuaca saat ini, tim satgas udara semakin intens melakukan patroli.
"Patroli dilakukan pagi dan sore hari. Karena ada kecenderungan, api muncul habis tengah hari," tuturnya.
Selain itu, kata dia, status darurat Karhutla Kalsel juga masih panjang yakni hingga 30 November 2021. Sehingga, satgas masih harus fokus.
"Status darurat baru akan dicabut jika hujan turun secara normal dan tanpa ada anomali cuaca," katanya.
Saat ini ujarnya karhutla di Kalsel masih belum menurun. Jumlah titik api juga masih mendatar. Karenanya pihaknya terus berupaya mendeteksi keberadaan titik api dan memadamkannya.
"Sampai saat ini masih bsia teratasi," imbuhnya.
Sementara Prakirawan Staklim Banjarbaru BMKG Kalsel, Rizka Novita mengatakan prakiraan curah hujan bulan September 2021 di Provinsi Kalimantan Selatan secara umum berada pada kriteria menengah dengan rentang curah hujan 101 sampai dengan 150 milimeter.
Baca juga: Pantau Karhutla dari Udara, Besok Satu Heli Patroli Tiba di Kalsel
Namun terdapat juga, daerah yang berada pada kriteria menengah dengan rentang curah hujan 151 sampai dengan 200 milimeter.
Sementara untuk sifat hujan sebagian besar daerah di Provinsi Kalimantan Selatan berada pada kriteria sifat hujan atas normal namun terdapat juga daerah yang mengalami sifat hujan dengan kriteria normal.
(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)