Prostitusi Gay di Solo
Penggerebekan Prostitusi Gay di Solo Picu Reaksi Gibran Rakabuming, Modusnya Pijat Plus-plus di Kos
Prostitusi gay di Solo, picu reaksi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Modus operandinya pijat plus-plus dengan SOP HJ, BJ, dan ML
Penggerebekan kos-kosan untuk prostitusi gay di Jalan Pamugaran Utama, Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjasari, Kota Solo ternyata senyap.
Warga sekitar F (38) mengaku saat penggerebakan pada Sabtu (25/9/2021) sore, tak ada yang mengetahui hiruk pikuk ditangkapnya sejumlah orang.
"Tidak ada kabar," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Senin (27/9/2021).
Hanya aja dia mengaku sekitar pukul 16.30 WIB, sempat melihat adanya mobil merek Pajero warna hitam yang parkir di depan kos.
"Itu saja tahunya," aku dia.
Selama ini dia hanya heran kenapa yang menghuni kos tersebut berbeda.
"Laki-laki yang ngekos kemayu-kemayu," aku dia.
Sementara warga lain A (23) mengaku setiap harinya banyak orang berdatangan ke kos tersebut.
"Kalau penggerebekan tidak tahu, tapi hari-hari biasanya bayak yang datang, ramai juga," ungkapnya.
Terkait adanya praktek pijat bagi kaum sesama sejenis atau gay, A tidak mengetahuinya.
"Tidak tahu, ada praktik kayak gitu," ujarnya.
Baca juga: Sikat Intan Banjarbaru, Ungkap 25 Kasus Dari Prostitusi Hingga Pencurian Berat
Baca juga: Uang Depositonya Rp 1 Triliun, Ini Fakta Cynthiara Alona yang Kini Terjerat Prostitusi Online
Polisi membenarkan penggerebekan kos-kosan yang disulap jadi panti pijat bagi kaum sesama jenis atau gay di Kota Solo.
Kasus diungkap langsung oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jateng.
Pelaku yang ditetapkan tersangka dalam prostitusi gay yakni DY (47) warga Karanganyar.
Adapun DY juga germo menyulap kos yang disewanya itu di Jalan Pamugaran Utama, Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjasari.