HUT ke-76 TNI, Danrem 101/Antasari Brigjen TNI Firmansyah: Kita harus Selalu Berjuang Bersama

Kalau berbicara kemananan di wilayah Kalsel dari kami TNI, tentu meninjaunya dari Ipoleksosbudhankam. Kalau kita lihat secara keseluruhan kondisi kita saat ini relatif aman, tetapi sekali lagi bahwa relatif aman itu juga jangan sampai, kita kemudian lengah.

Pada setiap kondisi yang ada apabila ada potensi-potensi yang muncul tidak bisa kita kelola dengan baik, maka akan memicu adanya konflik, baik itu konflik vertikal maupun horizontal inilah yang harus kita kelola dengan baik.

Kalau kita lihat di Kalimantan Selatan ini dengan Banjarmasin sebagai Barometer nya, masih banyak gejolak-gejolak di bidang politik terutama adanya demo atau unjuk rasa dari mahasiswa, tetapi itu tidak jadi masalah, selama mereka melaksanakan kegiatannya masih dalam koridor hukum, koridor peraturan yang ada, tidak memaksakan kehendak, tidak sampai dengan anarkis dan sebagainya.

Baca juga: HUT ke-76 TNI, Danlanud Sjamsudin Noor Kolonel Yulmaizar Chaniago: Kami Jaga Pintu Gerbang Udara

Baca juga: Danrem 101/Antasari Pimpin Ziarah HUT ke-76 TNI di Kalsel

Sampai sekarang TMMD sudah yang ke-112, apakah ada hal-hal yang harus di perbaiki ke depannya?

Kiprah atau sumbangsih TNI di masa damai itu tetap ada, salah satunya kita lakukan yaitu dengan digelarnya TMMD. TNI Manunggal Membangun Desa dilaksanakan dalam bentuk operasi bakti TNI.

Kenapa dikatakan operasi, karena di situ itu ada anggarannya kemudian, ada batas waktunya dan sasaran atau tujuan yang harus tercapai, nah ini yang kita lakukan bahwa tahun 2021 ini kita masuk ke 112.

Korem 101/Antasari sendiri melakukan TMMD pada dua wilayah, yaitu di wilayah Hulu Sungai Tengah, yang dilaksanakan oleh Kodim 1002, di daerah Barabai, kemudian yang kedua di wilayah Kotabaru yang dilaksanakan oleh Kodim 1004/Kotabaru.

Ada keunikan sendiri untuk Korem 101/Antasari dimana kita adalah di bawah Kodam VI Mulawarman, yang membawahi tiga provinsi, yaitu Kalimantan Timur ada Korem 091 kemudian di Kalimantan Utara ada Korem 092 mereka masing-masing TMMD-nya satu provinsi itu hanya satu. Nah kita yang di Kalimantan Selatan digelar di dua wilayah.

Dan itu adalah merupakan bentuk tanggung jawab dan kepercayaan pimpinan kepada Korem 101 Antasari.

Berbicara dengan TMMD sendiri yang saya sampaikan tadi, adalah agar tingkat kesehatan masyarakat semakin baik.

Dalam TMMD ini ada dua sasaran yang kita tuju yaitu sasaran fisik dan sasaran nonfisik berbicara soal sasaran fisik tentunya yang langsung bisa kita lihat. Kami lebih banyak diberikan kepercayaan oleh pemerintah daerah untuk membantu membuka jalan-jalan, kita membuat jalan baru ada pengerasan pada pembuatan jalan baru pembuatan gorong-gorong terus kemudian pembuatan drainase, jembatan dan sebagainya.

Kemudian berbicara sasaran non fisik yaitu bagaimana kita memberikan wawasan kebangsaan kepada masyarakat, bagaimana mereka mengetahui bahaya narkoba, kemudian kita gunakan secara awal bagaimana cara masuk TNI, terus kemudian apa itu stunting dan sebagainya, banyak yang kita lakukan baik secara fisik maupun fisik.

Dalam TMMD juga ada sosialisai mengenai syarat masuk menjadi TNI. Bagaimana upaya TNI untuk mendorong masyarakat putra daerah menjadi prajurit?

Berbicara tentang rekrutmen orang sipil untuk menjadi prajurit TNI, kita ada namanya tahapan penerimaan yang kita lakukan kepada masyarakat umum, yang kemudian kita buka pendaftarannya lewat Kodim-kodim yang ada di seluruh wilayah Indonesia, khusus di wilayah Kalimantan Selatan Ini berarti di Kodim-kodim yang ada di bawah jajaran Korem 101 Antasari.

Memang untuk menjadi prajurit TNI itu ada persyaratan umum dan persyaratan khusus, di antaranya berkepribadian baik kemudian, kondisi sehat jasmani dan sebagainya, kemudian ada persyaratan tertentu di situ disebutkan dia harus tinggi badannya 163 cm, kemudian dalam kondisi sehat walafiat, ini tentunya berkaitan dengan beberapa item, yang dinilai atau diuji pada saat mereka mendaftar tersebut.